PACITAN,wartakita.co- Kabupaten Pacitan punya potensi alam cukup besar. Selain sektor wisata dan pertanian, hasil laut di kota berjuluk 1001 Goa ini cukup tinggi.
Sehingga tak heran, banyak nelayan andon dari berbagai daerah datang mengadu nasib ke Pacitan untuk menangkap ikan teropong, tuna, layur dan beberapa jenis ikan lainya.
Untuk mengabadikan potensi itu, pemerintah membangun patung ikan jenis tuna sirip kuning yang berukuran panjang 5,6 meter dengan tinggi 1,5 meter.
‘’Sebagai ikon baru di pelabuhan tamperan,’’ kata Salim Kasi Pelayanan Teknis Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tamperan.
Bagian bawah patung tuna sirip kuning tersebut, mulai dilaksanakan pengerjaannya pada awal bulan Februari kemarin. Dengan panjang 13 meter dengan lebar 8 meter.
Selain patung ikan, pihaknya akan menghiasi patung itu dengan beberapa hewan laut lainnya seperti ubur-ubur, kuda laut dan udang yang terbuat dari lampion.
Tak hanya itu, di tempat yang sama akan ada tumbuhan yang di dominasi oleh tanaman air.
“Tujuannya untuk menarik wisatawan berkunjung ke UPT PPP Tamperan,’’ ungkapnya.
Patung tuna sirip kuning tersebut, dibuat oleh salah satu seniman dari Magelang. Berbahan dasar fiberglas dengan berat 300 kilogram, untuk menaikan ikon baru tersebut membutuhkan sekitar 30 orang dewasa.
Pemasangannya dilakukan pada beberapa Minggu lalu yang dikerjakan dalam satu hari selesai.
“Untuk pengerjaan patung tersebut di Magelang, membutuhkan waktu selama 40 hari,’’ ujarnya.
Pembuatan patung ikan membutuhkan keterampilan khusus dari tangan kreatif agar hasilnya maksimal.
‘’Disini belum ada pengerajin, patung itu bernuansa seni kalau dikerjakan orang yang bukan ahlinya akan berbentuk kaku,’’ bebernya.
Dipilihnya patung berbentuk ikan tuna sirip kuning memang tak berlebihan. Sebab, Pacitan sebagai penghasil potensi ikan laut yang melimpah. 70 persen tangkapan nelayan adalah ikan jenis tuna.
Patung jenis ikan itu dibangun tepat di tengah jalan masuk Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan menuju kantor UPT PPP Tamperan.