PACITAN,wartakita.co- KH. Abdul Manan Dipomenggolo merupakan salah satu tokoh yang memiliki andil besar dalam perkembangan agama Islam di Kabupaten Pacitan.
Melalui Pondok Pesantren yang didirikannya, ajaran Islam di kota 1001 Goa yang sebelumnya dikuasai oleh orang sakti bernama Ki Buwono Keling dan beragama Hindu semakin berkembang pesat.
Syiar yang dilakukan Abdul Manan dimulai sekitar tahun 1827 setelah ia kembali ke tanah kelahirannya di desa semanten Pacitan usai menimba ilmu di Pondok Pesantren Tegalsari Ponorogo yang dipimpin Kyai Ageng Hasan Besari
Saat itu ulama yang memiliki nama kecil Ki Ageng Bagus Darso mulai berdakwah dan mengajarkan membaca Alquran kepada masyarakat setempat dan tak menunggu lama putra dari demang Semanten itu mendirikan sebuah pondok sederhana di dekat rumahnya.
Karena terbilang baru Pondok tersebut mempunyai sedikit santri. Namun, dengan tekad kuat banyak warga yang kemudian ikut belajar dan menjadi muridnya.
Sekalipun Pondok yang didirikannya itu pindah ke Desa Tremas Kecamatan Arjosari yang merupakan tempat tinggal istrinya yang jauh dari pusat keramaian tetapi jumlah muridnya tidak surut.
Perjuangan menyebarkan agama Islam yang dilakukan Ki Bagus Darso itu tidak semudah membalikan telapak tangan, apalagi sebagian besar masyarakat masih memeluk ajaran Hindu dan Budha dalam sistem pemerintahan yang masih dikuasai oleh kolonial Belanda
Bahkan kondisi Pondok yang kini bernama Pondok Tremas itu cukup memprihatinkan. Selain bahan bangunannya berasal dari bambu atap nya pun terbuat dari daun ilalang. Sehingga banyak jamaah yang masih ragu untuk belajar agama Islam di pondok tersebut.
Namun berkat keuletan sang pendiri lambat laun pondok pesantren tremas yang didirikannya mulai dikenal masyarakat bahkan setelah berhasil meluluskan beberapa santri pertamanya jumlah murid yang pertama dan tidak sedikit santri baru diantaranya berasal dari luar daerah Pacitan
Meski sudah terbilang berhasil menanamkan ajaran Islam pada masyarakat melalui dakwah maupun dunia pendidikan agama Islam di pondok pesantren tak lantas membuat Ki Bagus Darso berpuas diri.
Menantu Demang Raden Ngabehi Honggo Widjojo ini kemudian memperdalam pengetahuan dan ilmu keagamaan nya di Kairo Mesir. Dan yang patut dibanggakan Putra asli Pacitan itu merupakan orang pertama Indonesia yang belajar ilmu agama di Universitas tertua Al Azhar dengan beberapa rekannya.
“Sejarah itu sesuai tulisan dalam buku hubungan kerjasama Indonesia dengan Mesir yang dikeluarkan Duta Besar Indonesia di Kairo tahun 2011 Silam,” ucap Lukman Harits Dimyati.
Tentunya ilmu yang didapat dari tanah Mesir diaplikasikan kepada seluruh murid pesantren dan terbukti berkat kecerdasan dalam menyampaikan dasar-dasar pendidikan kepada santri dan masyarakat Pondok tremas tetap berdiri dan aktif mengajarkan ilmu ilmu ajaran agama Islam sampai detik ini.
Abdul Manan meninggal dunia pada tahun 1942. Beliau meninggalkan 7 orang Putra. Jejaknya bisa diketahui di Desa Semanten yang selalu ramai diziarahi para santri dan masyarakat.