PACITAN,wartakita.co- Kebersamaan Bupati Indrata Nur Bayuaji dengan Wakil Bupati Gagarin dalam memimpin Kabupaten Pacitan jadi pembicaraan publik. Ini terjadi setelah Partai Demokrat dan Partai Golkar sempat tak satu pemahaman dalam penetapan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun Anggaran 2022.
Bahkan, Anggota Fraksi Golkar DPRD Pacitan memilihan absen dalam rapat paripurna dengan agenda penetapan RAPBD Pacitan tahun 2022 pada 23 November. Imbasnya, pengesahan APBD tertunda selama tiga hari. Dari peristiwa itulah masyarakat beranggapan bahwa hubungan Bupati Aji dan Wakil Bupati Gagarin tak lagi harmonis.
Bibit disharmonisasi pimpinan daerah itu tampak makin kuat tercium publik. Padahal kebersamaan keduanya dalam menahkodai Kabupaten Pacitan belum genap 8 bulan. Spekulasi paling ekstrim menyebut jika dinamika dalam proses pengesahan RAPBD itu jadi gambaran awal peta politik Pilkada Pacitan pada tahun 2024 mendatang.
Tentu saja, penilaian itu masih sangat premature. Mengingat masih cukup ruang dan waktu sebelum pertarungan 2024 dimulai. Terlebih, dalam politik semua kemungkinan bisa terjadi hanya dalam hitungan singkat. Kita hanya bisa berharap perseteruan kedua pimpinan daerah tak sampai mengorbankan kepentingan masyarakat luas.