PACITAN,wartakita.co- Penyaluran bantuan sembako pemerintah kepada masyarakat di Kecamatan Donorojo, Pacitan menyisakan persoalan. Sebab, ribuan penerima bantuan sembako itu menerima beras dalam kondisi tak laik konsumsi.
Beras yang dikemas dalam karung bertuliskan bantuan sosial pangan sembako Kabupaten Pacitan itu sudah jamuran dan berubah warna menjadi kecoklatan. Bahkan, Ketua Komisi II DPRD, Lancur Susanto menyebut jika beras bantuan itu lebih laik untuk pakan ternak.
Lancur meminta Dinas Sosial Pacitan bertindak tegas atas temuan beras tak lain konsumsi ini. Terlebih bantuan sembako ini sangat dibutuhkan masyarakat terdampak pandemi Covid-19.
“Komisi II merekomendasi untuk di beri punishment kepada siapapun yang ber main main dengan masalah ini, sebab ini kaitannya manusia lo, masak beras tak layak kayak gitu dikasihkan pada rakyat. Apalagi ini rakyat yang benar benar perlu ditolong. Bahkan untuk penyedia barang yang merekomendasikan itu, dinas sosial sebagai lembaga yang dipercaya pemerintah pusat perlu dan harus beri sanksi supplier, masih perlu digunakan sebagai mitra lagi atau tidak untuk tahap berikutnya,” tegas Lancur usai RDP dengan Dinas Sosial pada Selasa (4/1) siang.
Kepala Dinas Sosial Pacitan, Sumorohadi mengaku sudah menarik seluruh bantuan beras rusak di wilayah Donorojo.
“Dari 2 ribu yang di salurkan di awal, itu yang ada laporan rusak ada 250 sak. Ketika ada laporan 250 sak itu mengadu rusak, akhirnya sisanya kita tarik semua, kita pending dulu penyaluran nya,” jelas Sumorohadi
Warga penerima bantuan beras di wilayah Donorojo berjumlah 1528 kk. Mereka mendapatkan 4 kali bantuan secara bertahap. Pada bulan Desember mereka mendapat bantuan tambahan dengan alokasi sekitar 2000 sak.