PACITAN,wartakita.co- Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi di sejumlah daerah di Jawa Timur membuat Pemkab Pacitan waspada. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian setempat mengingatkan para peternak untuk mewaspadai penyakit menular tersebut.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Joko Rinanto mengatakan hewan yang terinfeksi penyakit menular itu bisa diketahui melalui beberapa gejala yang muncul. Diantaranya kondisi hewan demam tinggi hingga muncul bisul, koreng pada bagian mulut, luka lepuh pada lidah, hidung, kaki dan puting.
Menurut Joko, hewan yang terinfeksi umumnya kehilangan nafsu makan serta malas bergerak. Hal ini katanya dapat mempengaruhi kesehatan, berat badan hingga produksi susu pada sapi dan buruknya pertumbuhan hewan.
“Hewan yang terinfeksi juga mungkin memiliki air liur dan cairan hidung berlebihan. Pada kambing dan domba menunjukkan gejala sangat ringan namun keduanya masih dapat menyebarkan virus. Untuk tingkat kematian akibat penyakit ini cukup jarang tetapi bagi hewan yang masih muda bisa menyebabkan kerusakan kuku permanen dan mastitis kronis,” kata Joko saat dihubungi melalui telepon.
Joko meminta masyarakat yang mengetahui beberapa tanda mencurigakan pada kesehatan hewan ternak mereka segera melaporkan pada petugas kesehatan hewan terdekat. Hal ini untuk mengantisipasi penyebaran yang semakin meluas.
“Alhamdulillah untuk saat ini di Pacitan tidak diketemukan kasus seperti di daerah lain. Namun, kami berharap semua peternak tetap waspada dengan selalu memperhatikan kesehatan ternak miliknya dan segera melaporkan manakala mendapati tanda-tanda telah terinveksi penyakit. Dan lebih penting lagi tidak diobati sendiri,” tambahnya.
Pemerintah juga menghimbau kepada masyarakat peternak untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan kandang ternak. Selain itu, masyarakat diminta untuk teliti dan cermat saat membeli hewan ternak dari luar daerah khususnya wilayah yang sudah terpapar penyakit mulut dan kuku seperti Mojokerto, Gresik, Lamongan, maupun Sidoarjo.