PACITAN,wartakita.co- Seperti kabut tipis yang tersapu angin, penyakit mulut dan kuku (PMK) tiba- tiba melandai. Pasca vaksinasi tahap pertama menjelang Idul Adha, tren kasusnya tak sebanyak di awal kemunculannya silam.
Apakah ini pertanda pagebluk sapi sakit sudah berakhir alias game over? Semoga saja.
Per kemarin (19/7), Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pacitan hanya mendapati tiga kasus baru. Selisih satu kasus dari sehari sebelumnya.
“PMK belum zero, walaupun tidak banyak,” kata Kabid Kesehatan Hewan (Keswan) DKPP Pacitan Joko Rinanto.
Joko mengamini bahwa sampai kini masih sulit mengidentifikasi muasal penularan kasus hewan ternak ini. Terlebih, sejak beberapa waktu terakhir, ternak lokal minim kontak dengan sapi interlokal.
“Kami tetap pantau, petugas disebar ke beberapa wilayah untuk mendeteksi dini penularan penyakit ini,” ujarnya.
Disinggung ketersediaan vaksin, Pacitan segera mendapatkan gelontoran dosis susulan dari pemerintah provinsi. Jumlahnya diperkirakan dua kali lipat lebih banyak dari dosis sebelumnya.
“Kebetulan hari ini (kemarin, Red) kami rapat dengan pemprov. Kabar baiknya, segera dikirim vaksin lanjutan. Jumlah dosisnya belum dapat dipastikan,’’ tuturnya.