PACITAN,wartakita.co- Upaya pemerintah melindungi kesehatan masyarakat melalui program vaksinasi booster belum membuahkan hasil maksimal. Sebab, suntikan vaksin itu tidak sesuai dengan target pemerintah.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Pacitan mencatat baru menghasilkan 5% sasaran baru vaksinasi booster masyarakat lewat pekan vaksinasi mbleset. Padahal upaya sosialisasi gencar dilakukan OPD setempat.
Kepala Dinkes Pacitan Hendra Purwaka menyebutkan, capaian vaksin dosis ketiga Pacitan sentuh 23 persen, naik lima persen dari pekan sebelumnya yakni 18 persen. Meski cukup banyak, namun diakuinya angka itu jauh dari target program yang dipatok 45 persen.
“Padahal, selain buka gerai di setiap puskemas, beberapa tempat vaksin tambahan di ruang publik juga dibangun OPD tersebut. Cukup disayangkan target kita tidak tercapai, padahal langkah sosialisasi kita cukup tinggi,”katanya.
Hendra membeberkan kendala yang membuat capaian target vaksin tersebut tak tuntas. Diantaranya minimnya pemahanan akan pentinya vaksin booster, kondisi covid-19 yang mulai melandai, hingga kebijakan pelonggaran protokol kesehatan (prokes) belakangan.
Parahnya, beberapa diantaranya ditunding miliki stigma telah terpapar corona hingga tak butuhkan suntikan dosis ketiga tersebut.
“Memang ada anggapan dia sudah kebal karena merasa pernah covid-19, tapi karena belum ada bukti, dan kondisi tersebut juga belum terkonfirmasi aplikasi PeduliLindungi, jadi masih harus booster, “tegasnya.
Tak ingin kekebalan masyarakat Pacitan menurun, Hendra berencana menggelar pekan booster di momen mendatang. Selain, optimalisasi layanan di puskemas dan tempat kesehatan lain.