PACITAN,wartakita.co- Pemerintah menyalurkan berbagai program bantuan kepada masyarakat. Salah satunya Bantuan Langsung Tunai (BLT) Bahan Bakar Minyak (BBM). BLT Subsidi BBM disalurkan pada masyarakat imbas kebijakan kenaikan harga BBM.
Sayangnya, banyak warga kecewa karena bantuan pemerintah itu dinilai tidak merata hingga tidak tepat sasaran. Padahal, kebijakan kenaikan BBM berdampak luas terhadap hajat hidup masyarakat.
“Semua merasakan imbas kenaikan BBM tapi yang dapat bantuan itu-itu saja. Apalagi ada kesan tidak tepat sasaran, yang mampu dapat bantuan yang kekurangan masih saja terabaikan,” Ahmad, wiraswasta di Pacitan.
Diakui Ahmad, biaya hidup masyarakat kian sulit seiring kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM pada 3 September lalu. Terlebih katanya, penghasilan masyarakat saat ini penuh dengan ketidak kepastian.
“Kebutuhan hidup bertambah iya kan, harga kebutuhan pokok ikut naik sedangkan penghasilan sebagai pekerja buruh seperti kita ini tidak dinaikkan. Malah bisa turun pendapatan kita karena operasionalnya jadi tinggi,” tambahnya.
Pemerintah diharapkan serius memperhatikan masyarakat terdampak tapi belum terdata sebagai penerima bantuan.