PACITAN,wartakita.co- Kabupaten Pacitan merayakan Hari Jadi ke-278 pada Minggu (19/2). Pada momen spesial ini Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji mengintruksikan jajarannya untuk menelusuri sejarah Pacitan.
“Saya memberikan wewenang kepada Bapak Sekretaris Daerah Kabupaten Pacitan membentuk tim penelusur sejarah Pacitan,” kata Bupati Aji saat menyampaikan sambutan dalam Bahasa Jawa di depan hadirin.
Bupati berharap tim peneliti sejarah segera terbentuk dan melakukan kajian. Khususnya berkenaan asal-usul Kabupaten Pacitan lengkap dengan rentetan sejarahnya.
Menurut Bupati Aji sejarah Pacitan perlu ditelisik dari awal. Apalagi merujuk pada litaratur China yang menyebut nama Pai-Hua-Yuan (Pacitan). Tepatnya ketika utusan dari negara tiongkok tengah melakukan ekspedisi ke Nusantara pada abad ke 12.
Pun Ketika jamannya keraton Panjalu (Pu-Chia-Lung) yang bias disebut kerajaan kediri 1170. Oleh karenanya kajian ini jadi penting agar sejarah baku daerah di perbatasan Jatim-Jateng itu dapat segera dibakukan.
“Supaya dapat segera dilaksanakan penetapan sejarah Pacitan. Jadi usia ke 278 ini tetap sesuai dengan pemerintahan pertama Pacitan yang dipimpin R Tumenggung Notopuro,” tambah Mas Aji
Pada kesempatan itu bupati juga mengukuhkan baju khas Pacitan. Kostum yang dikenakan personel perawat pusaka saat adegan prosesi tersebut dirancang oleh seniman Johan Perwiranto. Nantinya pakaian dengan desain khusus itu akan dikenakan pada momen-momen penting.
Selain pakaian khas, Pemkab Pacitan mengukuhkan motif Jagat untuk dimasukkan ke dalam jenis batik khas Pacitan. Itu akan menambah panjang daftar motif batik khas yang sudah ada sebelumnya. Salah satunya adalah Pace atau gambar Mengkudu.
“Batik motif Jagat ini didesain oleh saudara Prima Nugraha,” ucapnya menyebut desainer muda asli Pacitan.