Penyakit LSD Sapi di Pacitan Makin Meluas

Ilustrasi peternak sapi waspadai penyakit LSD. (Foto/wartakita.co).

PACITAN,wartakita.co- Penyakit Mulut dan Kuku pada hewan ternak belum selesai, saat ini muncul penyebaran peyakit Lumpy Skin Disease (LSD). Penyakit ini semakin masif tersebar setelah sebelumnya didapati kasus pertama pada tanggal 24 Januari di Kelurahan Sidoharjo.

Tercatat sebanyak 29 sapi di tujuh kecamatan telah positif wabah LSD. Dinas Ketahanan Pangan dan Petanian (DKPP) mencatat jika 2 diantara 29 sapi sempat dipotong paksa oleh petugas.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Kus Handoko mengatakan jika tingkat penularan virus ini ada di 40% dan 10% tingkat kematian.

“Dari 29 kasus ini, ada dua dipotong bersyarat lalu 1 sembuh dan 26 lainnya masih dalam kondisi sakit. Persebaran paling banyak ini justru di Kecamatan Pacitan. Meskipun lebih cepat tersebar PMK, namun tingkat kematian itu lebih tinggi,” ujar Kus Handoko.

Persebaran kasus LSD ini paling banyak di Kecamatan Pacitan dengan 12 kasus,  9 kasus di Kecamatan Nawangan dan kasus lainnya di Kecamatan Bandar, Pringkuku, Punung serta Donorojo.

Lebih lanjut ia juga menjelaskan jika penyakit ini merupakan cacar pada sapi yang menyebabkan bekas luka hingga harga jual saat sembuh nantinya menjadi turun drastis.

“Kalau sudah positif LSD ini nantinya ada cacar yang menyebabkan luka pada kulit sapi, lukanya juga berbekas dan meskipun sembuh harga jualnya turun”, terang Kus.

Saat ini DKPP giat untuk vaksinasi pada hewan ternak yang diutamakan pada sapi perah, karena tingkat penularan yang lebih tinggi dibanding sapi potong. Hal itu dilakukan karena ketersediaan vaksin yang hanya 600 dosis saja.

Selain itu, Kus juga menyarankan pada para peternak agar mengurangi mobilitas sapi nya untuk mencegah resiko penularan. Pasalnya penularan penyakit ini bisa melalui perantara lain seperti manusia maupun hewan lain.

“Jadi mobilitas untuk jual beli sapi maupun sambang kandang bisa dibatasi, karena temuan kasus pertama akibat transaksi jual beli dari luar wilayah yaitu sapi dari Boyolali Jawa Tengah,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *