PACITAN,wartakita.co– Kematian bocah SD Bubakan, Tulakan, Pacitan yang tenggelam masih menyisakan misteri. Selain keterangan polisi yang menyebut korban keluar dari rombongan jalan sehat, ada versi lain dari warga masyarakat.
Warga menyebut jika korban dan tiga rekannya sengaja diminta berlatih berenang di lokasi kejadian oleh Bias Andrianti guru pendamping. Tiba-tiba satu dari empat siswa kelas 6 SD itu tidak bisa berenang dan tenggelam.
“Korban itu bukan keluar rombongan tapi sengaja diminta berlatih berenang. Korban yang tidak bisa berenang lalu tenggelam,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya pada awak media Selasa (7/3) siang.
Setelah upaya ketiga siswa gagal menyelamatkan korban, sang guru meminta bantuan warga mencari keberadaan korban. Tak lama kemudian korban ditemukan di dasar sungai sudah dalam keadaan tak sadarkan diri.
Diketahui sebelumnya, berdasarkan keterangan polisi korban dan sejumlah temannya keluar dari rombongan jalan sehat saat di Kaligesing. Menyadari anak didiknya tak berada dalam rombongan, guru pendamping lalu mencari korban ke lokasi kejadian. Saat itulah korban diketahui tenggelam di Kaligesing.
“Pada saat itu dicek dan ternyata korban tidak ada diantara anak didik dan diperkirakan tenggelam,” kata Kapolsek Tulakan AKP Umaryono, Senin (6/3) kemarin.
“Sekira pukul 08.45 WIB korban FWP berhasil ditemukan dan dievakuasi ke Puskesmas Tulakan dalam kondisi tak sadarkan diri. Sempat ada penanganan medis namun korban dinyatakan meninggal dunia,” jelas Kapolsek.
Hingga kini kronologi kejadian yang merenggut nyawa bocah SD Bubakan jadi polemik di tengah masyarakat. Polisi masih melakukan penyelidikan untuk memastikan kronologi pasti kematian korban.