PACITAN,wartakita.co- Pacitan kini punya batik khas selain motif pace. Adalah Batik jagat yang diresmikan Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji sebagai batik khas saat hari jadi Kabupaten Pacitan ke 278 pada 19 Februari lalu.
Kehadiran batik jagat ini bukanlah pesaing untuk batik-batik lain di Pacitan yang sudah lebih dulu terkenal. Batik jagat memiliki ciri khas Pacitan yang menggambarkan alam hingga sejarah.
Batik jagat memiliki makna dan arti yang terinspirasi dari kekayaan alam dan budaya yang menjadi ikon dan landmark di Kabupaten Pacitan.
Pada desain batik terdapat beberapa motif jagat Pacitan dan merupakan stilasi di bentuk-bentuk yang memiliki kekayaan alam dan kebudayaan yang ada di Pacitan.
Pertama adalah stilasi debur ombak yang merupakan representasi dari sebuah harapan untuk terus semangat dan tidak mudah putus asa.
Berikutnya terdapat stilasi stalagtit dan stalakmit yang juga menggambarkan sebuah benda yang keras pun berkurang atau terpengaruhi ketika terjadi sebuah tetesan yang terus menerus. Artinya sekeras atau sekaku apapun hati seseorang dapat di luluhkan ketika mendapat pengaruh baik atau nasehat baik secara terus menerus.
Lalu bentuk karang dimana merupakan suatu gambaran untuk sebuah tekat yang kuat dan teguh dalam pendirian. Ada juga bentuk yang terinspirasi dari mahkota kethek ogleng yang menjadi salah satu warisan kesenian yang ada di Kabupaten Pacitan.
Sedangkan stilasi yang terakhir adalah bentuk tunas. Diharapkan menjadi gambaran bentuk generasi baru yang dapat memberi perubahan menuju lebih baik.
Batik jagat ini memakai bahan pewarnaan berupa remasol biru dipadu dengan remasol coklat sehingga warnanya sangat menarik dan enak dipandang.