Sorotan SDN Kledung 32 Tahun Tanpa Renovasi

Atap dan bangunan SDN Kledung 1 di Kecamatan Bandar tampak rusak. (Foto/wartakita.co).

PACITAN,wartakita.co- SD Negeri Kledung 1 di wilayah Kecamatan Bandar, Pacitan jadi sorotan publik. Ini menyusul kejadian tak terduga yang menimpa salah satu guru setempat. Guru bernama Deris Ariasmoko itu tertimpa genteng dan material atap yang terjatuh pada Selasa (14/3) pagi.

Kejadian bermula saat korban tengah beristirahat usai memberikan materi pada anak didiknya. Tiba-tiba sebagian atap bangunan dekat lapangan voli sekolah itu runtuh bersamaan dengan genteng yang terjatuh.

“Kejadiannya setelah olahraga itu istirahat terus ngobrol santai dengan siswa di dekat lapangan voli tiba-tiba ada genteng yang terjatuh dari atap mengenai kepala saya,” ujar Deris dihubungi pada Kamis (16/3) siang.

Meski sempat mendapat perawatan medis kondisi guru olaharaga itu pulih kembali.  Menurutnya kondisi yang dialami tak seburuk seperti yang beredar di tengah publik.

“Mohon tidak berlebihan ya mas, yang kena kepala itu bukan atap ambruk tapi hanya satu genteng saja. Ya memang ada atap yang rusak tapi beda kejadiannya, sudah lama, bukan yang menimpa saya,” tegasnya.

Genteng yang terjatuh diduga terkena bola saat permainan voli berlangsung. Dugaan lainnya kondisi bangunan yang terlihat rapuh jadi pemicunya.

Gedung SDN 1 Kledung ini memang tak terlihat kokoh lagi. Apalagi sejak berdiri 32 tahun silam, sekolah tersebut belum mendapat renovasi menyeluruh.

Wahyono, Kepala Bidang Sarpras Dinas Pendidikan mengakui belum mengalokasikan rehab SDN 1 Kledung karena usulan perbaikan melalui Dana Alokasi Khusus Pendidikan tak penuhi persyaratan.

“Sudah kami usulkan DAK tahun 2022 tapi karena persyaratan Dapodik tak terpenuhi sehingga belum terealisasi. Namun akan kami upayakan lagi usulan ke pusat dan tentunya juga anggaran daerah,” kata Wahyono.

Kondisi memprihatinkan sarana pendidikan ini mendapat perhatian serius Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji. Saat meninjau SDN Kledung, dia meminta jajarannya memprioritaskan perbaikan bangunan yang berdiri sejak tahun 1991 lalu.

“Saya sudah minta Dinas Pendidikan untuk menentukan skala prioritas mana yang harus didahulukan perbaikan harapannya agar kejadian serupa tidak terulang,” tegas Bupati Aji.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *