PACITAN, wartakita.co– Sebuah bangunan Masjid kuno berdiri kokoh di Dusun Krajan Temon, Desa Jatimalang, Kecamatan Arjosari, Pacitan. Uniknya Masjid yang diyakini berusia ratusan tahun itu tanpa memiliki nama seperti masjid pada umumnya.
Masjid tanpa nama ini berada di lingkungan RT 04 RW 09 yang kini populer dengan sebutan kampung pitu. Warga setempat meyakini Masjid tua ini salah satu bukti jejak penyebaran islam di Pacitan.
Saat ini, bangunan masjid khas bangunan nenek moyang dulu telah direnovasi. Tembok masjid berbahan batu bata merah disusun sedemikian rupa dengan kapur telah berubah jadi bangunan megah.
Bangunan yang masih utuh berupa 4 tiang kayu penyangga bangunan atap masjid. Pun kerucut atau kubah dari tanah liat masih terlihat meski terpasang kubah baru. Konon kubah tersebut tidak boleh diganti meski masjid direnovasi.
Masjid kuno tanpa nama ini diyakini warga setempat sebagai salah satu yang tertua di Pacitan. Hingga kini tidak ada yang tahu kenapa masjid tersebut tanpa nama.
“Kapan pastinya tidak ada yang tahu. Sekitar tahun 1960 itu pendahulu kita katanya Masjid ini sudah berdiri. Untuk namanya juga tidak ada yang berani memberikan nama,” kata Abdul Malik, marbot Masjid tanpa nama tersebut.
Masjid tanpa nama ini menjadi satu-satunya tempat ibadah masyarakat di lingkungan Temon. Selain masyarakat setempat, tak jarang kelompok santri dari berbagai daerah menggelar ibadah dan Istigosah di masjid kuno tersebut.