PACITAN,wartakita.co- Permintaan daging sapi yang diperkirakan naik jelang lebaran nanti menuntut pengawasan lebih Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian (DKPP) Pacitan. Ini menyusul kasus Penyakit Mulut Dan Kuku (PMK) serta Lumpy Skin Disease (LSD) yang masih marak menyebar di beberapa wilayah.
Kus Handoko, Kepala Bidang Peternakan Dan Kesehatan Hewan mengatakan jika kedua penyakit tersebut sebenarnya tak berbahaya dan tidak menular pada manusia.
“Masih boleh dikonsumsi karena kedua penyakit ini tidak termasuk zoonosis jadi tidak menular ke manusia,” tutur Kus saat ditemui awak media Rabu (29/03) kemarin.
Adapun daging yang terkontaminasi sebenarnya masih aman untuk dikonsumsi, namun meskipun begitu pihaknya tetap lakukan pengawasan ketat di tempat pemotongan daging dengan lakukan pemeriksaan sebelum daging diedarkan.
“Dalam pelaksanaan pemotongan sebaiknya bisa dilakukan di rumah pemotongan agar bisa dilakukan pemeriksaan, agar daging bisa diuji kelayakan sebelum diedarkan,” ujar Kus.
Selain pemeriksaan ketat, pihak DKPP juga menghimbau masyarakat untuk melakukan pelaksanaan pemotongan sapi di rumah pemotongan hewan. Agar DKPP dapat melakukan pemeriksaan sebelum peredaran daging.
Saat ini kedua penyakit itu tercatat masih tinggi. Penyakit PMK menurut data per tanggal 28 Maret sejumlah 7 ekor sapi yang masih sakit dengan total positif 611 kasus. Selain itu, penyakit LSD sendiri saat ini justru menambah wilayah persebaran di 10 Kecamatan dengan total 99 kasus dan 84 ekor sapi masih sakit.