PACITAN,wartakita.co- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan mensinyalir pergerakan arah angin menunjukkan musim kemarau di depan mata. Sebagai antisipasi kekeringan BPBD telah menyelesaikan pemetaan daerah rawan kekeringan dan menyiapkan solusi sejak dini.
Dari pemetaan itu, BPBD mencatat sebanyak 72 desa di 12 kecamatan yang berpotensi besar krisis air. BPBD pun telah mengajukan pengadaan sejumlah peralatan untuk masyarakat sekitar berupa tandon air, ember, serta jerigen.
Erwin Andriatmoko Kepala BPBD Pacitan mengatakan jika saat ini BPBD telah berkoordinasi dan mengajukan dana Bantuan Tidak Terduga (BTT) ke provinsi.
“Berdasar peta kekeringan yang telah kita petakan, kita diskusikan dan siapkan solusi karena kekeringan ini lebih bisa dipersiapkan dibanding dampak bencana musim penghujan”, ujar Erwin saat ditemui di kantor BPBD Jumat (31/03).
Selain itu, ia berharap segera adanya regulasi dari pihak ketiga untuk dana bantuan atau hibah demi bantu kekurangan air di masyarakat nanti.
“kaitannya bantuan pihak ketiga itu saya lihat belum ada, nantinya kita ini hanya menunjukkan lokasi dan administrasi, jadi kami harapkan adanya relawan dan donatur”, tutur Erwin.
BPBD juga menghimbau masyarakat untuk menggunakan air secukupnya. Selain itu, diharapkan agar masyarakat di lokasi rawan kekeringan bisa siapkan tandon air yang besar. Agar tandon bisa menampung pasokan air untuk beberapa hari kedepan. Dikarenakan pengiriman pasokan air tidak bisa dilakukan setiap hari, dan akan dilaksanakan dengan metode periodisasi.