PACITAN,wartakita.co- Tradisi rontek gugah saur masyarakat Pacitan di bulan ramadhan kembali tercoreng. Ini menyusul bentrok dua kelompok rontek di perempatan Mentoro pada Sabtu (1/4) dini hari.
Informasi dihimpun pertikaian dua kelompok rontek itu dipicu masalah sepele. Mulanya kelompok rontek Desa Purworejo ini membangunkan warga untuk bersahur. Setelah sampai di batas desa, datang kelompok rontek lain dari Desa Mentoro. Pertemuan di batas desa ini berujung bentrok.
“Diduga karena saling ejek jadi bentrok antar kelompok,” kata Toro, warga di lokasi kejadian.
Kedua kelompok ini saling lempar batu hingga bambu alat rontek. Sebelum pertikaian meluas, petugas di lokasi berhasil membubarkan tawuran antar kelompok rontek.
“Berawal saling ejek kemudian terjadi bentrokan. Mereka merupakan pemuda dari Desa Mentoro dan Desa Purworejo,” ujar AKP. Sugeng Rusli, Kapolsek Pacitan pada awak media.
Beruntung aksi bentrokan ini tidak menimbulkan korban luka. Petugas gabungan Polri, TNI berhasil mengendalikan situasi keamanan dan membubarkan aksi tawuran.
Bentrokan rontek gugah sahur ini sangat disayangkan. Sebab, musik rontek merupakan budaya membangunkan masyarakat untuk bersantap sahur di bulan puasa. Masyarakat diminta menjaga keamanan dan ketertiban serta melestarikan warisan leluhur tanpa kekerasan.