PACITAN,wartakita.co- Gunungan Tumpeng setinggi satu meter diarak masyarakat menuju balai desa. Pun dengan beraneka ragam hasil bumi berupa sayuran, buah-buahan hingga makanan ikut dalam rangkaian arak-arakan.
Dua gunungan berukuran jumbo ini mengiringi prosesi kirab pusaka yang digelar dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Desa Jlubang pada Sabtu (1/7/2023) kemarin. Desa di wilayah Kecamatan Pringkuku, Pacitan itu telah genap ke-243 tahun.
Masyarakat setempat pun berbondong-bondong menyaksikan kirab sakral yang dilakukan para pemangku kepentingan desa dari Dusun Kedawung sampai di depan halaman kantor Desa Jlubang.
Salah satu tokoh masyarakat, Slamet Widodo menyatakan prosesi ini sengaja digelar sebagai pengingat bagi generasi penerus di Desa Jlubang akan cikal bakal desanya. Asal mula Desa Jlubang katanya tak lepas dari peran seorang keturunan Majapahit yang mengembara hingga Pacitan.
“Demang pertama bernama Kasan Dermo, beliau ini trah Majapahit yang mengembara hingga menetap dan jadi pemimpin pertama di Desa Jlubang,” ujar Slamet.
“Gunungan tumpeng raksasa wujud rasa syukur atas anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Mudah-mudahan kehidupan masyarakat desa kami selalu diberkahi tambah makmur dan sejahtera,” imbuhnya.
Semarak peringatan hari lahir Desa Jlubang ditutup dengan pesta rakyat. Pertunjukkan kesenian lokal seperti reog Ponorogo dan seni lainnya menambah kemeriahan kegiatan.
“Ya sedekah bumi makanan tadi dibagikan kepada seluruh masyarakat. Kemudian pesta rakyat ada kesenian untuk masyarakat,” tandasnya.
Upacara adat yang baru digelar pertama kali ini direncanakan bakal jadi agenda rutin tahunan di Desa Jlubang.