PACITAN,wartakita.co- Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pacitan angkat bicara soal pemberitaan media online berjudul ‘Diskominfo Terkesan Cuek dan Apatis’ serta ‘Diskominfo Kurang Obyektif dan Transparan’ beberapa waktu lalu.
Baca juga : Museum Kepresidenan SBY Tambah Daya Tarik Wisata Pacitan
Kabid Informasi dan Komunikasi Dinas Kominfo Pacitan, Bagus menyatakan pihaknya perlu meluruskan informasi yang disebarluaskan dua portal media online karena tidak sesuai fakta sebenarnya.
Menurut Bagus, jauh hari sebelumnya sudah ada keinginan rekan-rekan wartawan Pacitan untuk mendapatkan akses informasi valid terkait rencana peresmian museum dan galeri SBY*ANI.
Keinginan wartawan Pacitan ini, memang bukan keinginan pribadi justru karena banyaknya dan dorongan pertanyaan masyarakat yang sudah sangat penasaran dengan seluk beluk museum nantinya.
Pada satu sisi, Diskominfo Pacitan tidak berani mengeluarkan statemen karena diluar kewenangan, bersifat teknis dan penting untuk dipertanggungjawabkan secara publik.
Baca juga : Syamsul Arifin Ketua Baru Bawaslu Pacitan
Kesempatan mengakses informasi datang dengan berkenannya pihak perwakilan Museum & Galeri SBY*ANI hadir dalam forum konferensi pers di pendapa kabupaten. Dan seluruh pekerja media diundang langsung Bupati Indrata Nur Bayuaji.
Pertemuan dalam press release pun berjalan lancar, dan bahkan sampai menjelang hari H peresmian diadakan pertemuan ulang untuk pengarahan secara teknis kepada awak media sembari menyerahkan kartu akses masuk berupa ID card.
“Yang terjadi sesungguhnya justru sebaliknya. Apa kemarin tidak melihat prosesnya?. Kami juga berinisiatif untuk mengalokasikan tempat transit wartawan dan tempat peliputan agar temen media nyaman, tidak hanya yang dari Pacitan tapi juga dari luar kota dan media nasional,” kata Bagus.
Bagus merasa produk berita yang dihasilkan media online itu tidak profesional karena terkesan menyudutkan pemerintah dan tanpa klarifikasi serta tidak berimbang.
“Wajar dong kalau saya kecewa, setelah banyak yang kami upayakan buat rekan-rekan wartawan khususnya wartawan Pacitan, kami disudutkan oleh berita berisi opini yang tidak berdasar,” tegasnya.
“Kalo kurang puas dengan fasilitasi kami sampaikan dong, telepon WA atau ketemu langsung ke kantor, saya stanby kok. Itu yang nulis sudah tidak hadir press release, meminta di list dalam catatan media liputan upacara detik-detik, belakangan posting berita kalo Diskominfo apatis kan aneh,” pungkasnya.