PACITAN,wartakita.co- Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di Desa Plumbungan, Kecamatan Kebonagung, Pacitan jadi pertanyaan. Meski belum ada sosialisasi ke masyarakat penerima program air bersih tapi meteran air sudah di ecer ke rumah warga.
Bahkan, beberapa warga terkejut dengan adanya meteran air yang tiba-tiba berada di halaman rumah mereka, karena sebelumnya tidak tau menahu soal Pamsimas yang ada di desa tersebut.
“Ya kaget aja. Ini meteran dari mana, untuk apa, siapa yang menaruh,” kata salah satu warga yang tidak mau di sebutkan namanya pada Senin, (13/11).
Baca juga : Kekeringan di Pacitan Meluas, 176 Dusun di 61 Desa Terdampak
Warga mengungkapkan bahwa selama ini belum ada sosialisasi dari Pemerintah Desa (Pemdes) Plumbungan tentang adanya Program Pamsimas. Warga hanya mendengar dari mulut ke mulut kalau ada program air bersih dari Pamsimas yang berbayar.
“Selama ini kita masyarakat hanya mendengar dari mulut ke mulut, kalau dari Pemdes sendiri belum pernah dengar. Lagi pula kita yang mendapatkan meteran air ini juga belum di ajak bersosialisasi berapa harga air perkubik, apakah ada biaya pemasangan dan lain-lain. Lagi pula apakah masyarakat yang di halaman rumahnya itu juga mau memasang? Kan juga belum tau, seharusnya ada sosialisasi dulu,” ungkapnya
Baca juga : Puluhan ASN Pacitan Terima SK Pensiun
Sementara itu, Tonny Setyo Nugroho, Kepala Bidang (Kabid) Penyehatan dan Air Minum Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pacitan saat dihubungi wartakita.co, mengatakan bahwa seharusnya pemdes Plumbungan segera membentuk KPSPAM (Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum).
“Mestinya Pemdes Plumbungan segera membentuk KPSPAM. kelompok ini yang akan mengatur masalah meteran air. Desa juga harus mengadakan rembuk desa, dari rembug desa nanti akan disepakati berapa dihargai air perkubiknya. Sehingga ada dasar pungutan dari desa buat pemanfaat atau masyarakat yg menggunakan air minum,” tutup Tonny.