Ini Desa Tertua di Pacitan yang Diakui Dunia

Salah satu temuan fosil di Desa Sooka, Punung masih tersimpan baik. (Foto/istimewa).

PACITAN,wartakita.co- Satu diantara 167 desa di Kabupaten Pacitan dapat pengakuan dunia sebagai desa tertua. Pengakuan itu dikuatkan oleh bukti temuan fosil zaman prasejarah.

Desa tertua asal Pacitan itu bernama Desa Sooka. Sebauah wilayah desa yang secara administrasi berada di Kecamatan Punung. Pemangku desa menyebut label desa tua itu menguatkan Pacitan sebagai kota tertua.

“Bahwa Kabupaten Pacitan ini tidak lepas dari awal prasejarah, terlebih di Desa Sooka ini ada dua situs prasejarah yang sudah di akui oleh Trowulan,Balai Yogyakarta dan tercatat di museum Perancis,” kata Eko Wahyudi, Kepala Desa Sooka pada Kamis (7/12).

Baca juga : Bupati Aji Apresiasi Pengelolaan Wisata di Donorojo

Eko menyebut,peninggalan manusia purba di masa prasejarah yang ada di Desa Sooka adalah batu rijang sebagai kapak purba,bengkel artefak dan situs kali bak sooka.

” Seperti baju rijang untuk kapak pada masa prasejarah,ada bengkel artefak sebagai peradaban dari masa prasejarah ke sejarah dan adanya situs bak sooka. Ini sudah menjadi penguatan bahwa di desa kami ini merupakan desa tertua di Pacitan,” ujar Eko.

Baca juga : Penanaman Pohon Perayaan Bulan Bhakti PUPR di Pacitan

Dirinya menerangkan bahwa di desa Sooka ada museum alam dunia yang bernama kali bak sooka. Menurut para profesor yang ada dari Trowulan dan di Yogyakarta, seorang arkeolog belum bisa mendapatkan gelar profesor sebelum meneliti kali bak sooka.

“Menurut para profesor dari Trowulan dan profesor dari Yogyakarta para arkeolog ini belum bisa mendapatkan gelar profesor apa bila belum mengadakan penelitian di situs kali bak sooka,” ungkapnya.

Alasan kali bak sooka sangat istimewa pun di jelaskan olehnya. Pasalnya di situs kali bak sooka menceritakan tiga jaman sejarah yaitu prasejarah lama, pertengahan prasejarah dan prasejarah modern.

“Sedimen di kali bak sooka ini menceritakan tiga jaman prasejarah yaitu prasejarah lama, pertengahan prasejarah dan prasejarah modern. Karena mungkin proses terangkatnya sedimentasi lapisan tanah yang ada di situs kali bak sooka tersebut sehingga para arkeologi itu tidak kesulitan dalam hal penggalian. Mereka cukup meneliti batu-batu yang ada di permukaan dan itu sudah bercerita masalah prasejarah tiga jaman,” pungkas Eko Wahyudi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *