Pelestarian Rontek Gugah Saur di Pacitan yang Penuh Kehangatan

Bupati Aji menyambut peserta rontek gugah saur dengan penuh kehangatan. (Foto/Pemkab Pacitan).

PACITAN,wartakita.co- Tradisi rontek gugah saur di bulan suci ramadhan terus dilestarikan masyarakat Pacitan. Tahun ini, kemeriahan permainan musik tradisional jelang pagi hari itu layak diapresiasi.

Utamanya kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian tradisi ramadhan dengan tetap menjaga ketertiban dan keamanan yang semakin meningkat.

Pun, peran aktif pihak keamanan dan pemerintah daerah semakin terlihat nyata. Tak hanya memastikan ketertiban dan keamanan saat prosesi rontek, pemerintah tahun ini memberi sambutan kepada tiap kelompok rontek yang melintas di depan kantor bupati.

“Terima kasih masyarakat Pacitan, kita telah menyemarakkan setiap sudut kota dengan kehangatan dan kebersamaan,” kata Bupati Indrata Nur Bayuaji.

Baca juga : Korupsi Ratusan Juta, Perangkat Desa Dituntut Dua Tahun Penjara

Bupati menyebut rontek gugah saur merupakan salah satu kekayaan tradisi lokal di kota 1001 gua. Oleh karenanya menjadi tugas pemerintah untuk memfasilitasi pelestarian tiap bulan ramadhan.

“Keunikan ini hanya bisa kita temukan di Pacitan, dimana sahur bukan hanya tentang bangun pagi tapi juga tentang membangun komunitas dan kebersamaan,” tegas bupati.

Arak-arakan kelompok musik rontek gugah saur tahun ini pun tampak lebih teratur. Petugas keamanan TNI, Polri, Satpol PP hingga Linmas Desa berupaya maksimal dalam mewudukan keamanan dan ketertiban. Tak ada pembatasan atau penyekatan wilayah seperti tahun sebelumnya. Peserta rontek pun makin leluasa menyajikan permainan yang menghibur.

“Saya melihatnya jauh lebih menarik karena bisa menikmati permainan peserta rontek dari satu tempat saja. Pengamanan dan fasilitasi pemerintah juga sudah memadahi sehingga aman bagi penonton anak-anak,” ujar Wahyuni, salah satu penonton rontek di alun-alun Pacitan.

Baca juga : Rahman Wijayanto Jadi Jawaban Keterwakilan Kepala Desa di Pilbup Pacitan

Pelaksanaan rontek gugah saur di Pacitan memang masih belum sepenuhnya sempurna. Namun, semangat kebersamaan masyarakat maupun pemerintah untuk melestarikan tradisi warisan leluhur dengan tertib layak memperoleh apresiasi dan dukungan pihak. Semoga tahun depan bisa lebih baik dan menyuguhkan hiburan sekaligus menggerakkan perekonomian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *