PACITAN,wartakita.co- Deklarasi kesiapan memenangkan Indrata Nur Bayuaji-Gagarin oleh 13 parpol pada Kamis (29/8) kemarin menyisakan satu kisah menarik. Bacawabup Gagarin menyampaikan permohonan maaf khusus untuk PDI Perjuangan dan PKB.
Sikap itu dilatari oleh peristiwa politik di Pilbup Pacitan 2020 lalu. Kala itu, PDI Perjuangan dan PKB sempat percaya diri mengusung Gagarin menuju kursi bupati. Namun, pada momen akhir, Ketua DPD Golkar Pacitan itu bergabung koalisi Demokrat sekaligus berhadapan dengan koalisi PDIP dan PKB.
“Mungkin dulu kami dengan PDIP sama-sama tujuannya tapi berbeda jalannya, juga berkompetisi maaf Pak. Juga dengan PKB. Tapi kali ini kehadiran PKB dan PDIP serta partai pendukung lainnya membuat kami lebih percaya diri,” kata Gagarin di DPC Demokrat, Kamis (29/8).
Di Pilbup 2024, Gagarin sejak awal dijagokan Golkar jadi penantang serius Partai Demokrat. Baliho besar yang terpasang hingga ke pelosok desa jadi tanda keseriusan untuk berkompetisi.
Namun, lagi-lagi Wakil Bupati Pacitan incumbent itu memilih kembali menjadi pendamping Indrata Nur Bayuaji. Keputusan ini jadi penegas bahwa posisi bakal calon Bupati Pacitan yang selalu diwacanakan di awal perhelatan pilkada seolah hanya permainan.
“Kesempatan kedua ini kami diberikan untuk lagi berpasangan dan mendapatkan dukungan lebih besar daripada periode pertama, ini mudah-mudahan menjadi awal yang baik bahkan sangat baik untuk berkolaborasi memajukan Pacitan ini,” tambah Gagarin.
Baca juga : Koalisi Keberlanjutan Daftarkan Aji-Gagarin ke KPU Pacitan
Mantan legislator 4 periode itu menekankan pentingnya kebersamaan dan kesepahaman pemimpin partai koalisi untuk masa depan pembangunan daerah. Menurutnya, kolaborasi jadi pilihan tepat demi tercapainya kemajuan Pacitan.
“Kami sepakat dengan Pak Bupati untuk tetap menjaga kerjasama ini dengan baik, dan doakan kami agar lebih bijak lagi dalam memimpin Pacitan ini, bisa mengadakan akselerasi mempercepat dan meningkatkan capaian-capaian tujuan pembangunan,” tandasnya.
Diketahui, Bapaslon Aji-Gagarin diusung oleh 6 parpol dan 7 parpol pendukung. Meliputi, Demokrat, Golkar, PDI Perjuangan, PKB, serta PAN, Gelora, Buruh, Garuda, PBB, Perindo, dan PSI.