Monumen Jenderal Sudirman Nawangan, Destinasi Wisata Sejarah Pacitan

Kawasan wisata Monumen Jenderal Sudirman di Desa Pakis Baru, Nawangan. (Foto/wartakita.co).

PACITAN,wartakita.co – Bagi para penggemar sejarah bangsa, obyek wisata Monumen Jendral Sudirman di Desa Pakisbaru, Kecamatan Nawangan, Pacitan ini bisa jadi pilihan.

Selain menawarkan jejak sejarah gerilya Panglima Besar Jendral Sudirman, di kawasan ini juga menyuguhkan pemandangan menawan yang begitu memanjakan mata.

Hamparan hutan hijau, suasana senja dengan langit keemasan, serta semilir angin khas pegunungan di ketinggian 1.200 mdpl menjadikan suasana di tempat ini begitu menyejukkan. Suhu udara yang dingin bahkan terasa lebih dari ruangan ber-AC.

Darmawan (39), seorang videografer asal Ponorogo merasa terkesan dengan keindahan monumen ini. Ia datang bersama keluarganya untuk membuat video perjalanan dan merasakan udara sejuk yang tidak bisa ditemukan di perkotaan.

“Di sini pemandangannya luar biasa sekali. Udaranya sejuk banget. Hawa seperti ini nggak bisa kita dapatkan di kota,” ujarnya pada Minggu (19/10/2024).

Baca juga : Senyum Sumringah Ratusan Warga Sedayu Tak Lagi Susah Cari Air

Monumen Jendral Sudirman (Mojensu)  berdiri di atas lahan seluas 10 hektar di Dusun Sobo, Desa Pakis Baru. Patung Jenderal Sudirman setinggi delapan meter berdiri megah di pelataran.

Tiap pengunjung harus melewati 70 anak tangga untuk mencapai patung tersebut. Anak tangga tersebut dibagi menjadi tiga bagian, yakni 45, 8, dan 17 anak tangga, yang melambangkan tanggal kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945.

Di kawasan monumen, terdapat 38 relief tembaga yang menggambarkan perjalanan hidup sang jenderal, mulai dari masa kecil hingga perjuangannya melawan penjajah.

Selain patung dan relief, tak jauh dari lokasi patung terdapat bangunan tua dari kayu yang konon digunakan sebagai markas oleh Jenderal Sudirman dan pasukannya. Bangunan ini masih berdiri kokoh meski sudah termakan usia.

Camat Nawangan Sukarwan, menyebut bahwa monumen ini telah menjadi destinasi wisata alternatif bagi pengunjung lokal maupun luar daerah. Beragam pentas kesenian budaya digelar pada momen tertentu untuk menambah daya tarik wisatawan.

“Diresmikan oleh Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono pada 15 Desember 2008. Destinasi wisata kebanggaan Nawangan. Pengunjung bisa berlibur ke sini dengan harga tiket terjangkau,” ujarnya.

Baca juga : Pemandian Air Hangat Tirto Husodo Pacitan, Wisata Terapi Kesehatan

Monumen ini dapat dijangkau dari Pacitan melalui rute Arjosari-Nawangan-Pakis Baru dengan jarak sekitar 40 kilometer. Bagi wisatawan dari wilayah utara seperti Ponorogo dan Wonogiri, rute Purwantoro – Kismantoro – Jeruk – Pakis Baru menjadi pilihan, namun perlu memastikan kondisi kendaraan tetap prima karena medan yang cukup menantang. (red/adv).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *