PACITAN,wartakita.co- Masih ditemukannya peredaran rokok ilegal di Pacitan jadi perhatian sejumlah kalangan. Tak terkecuali, Ketua DPRD Pacitan, Arif Setia Budi. Politisi Partai Demokrat itu menilai, keberadaan rokok tak resmi bisa menimbulkan dampak buruk yang beragam. Mulai dari pendapatan Negara, hingga besaran manfaat pajak cukai bagi masyarakat.
Pun, pemerintah daerah bisa jadi kena imbas akibat maraknya peredaran rokok ilegal. Pria yang akrab disapa ASB itu mengajak, semua pihak bergandengan tangan untuk bersama-sama memberangus peredaran rokok tanpa cukai resmi pemerintah dari Kota 1001 Goa.
“Mari bersama-sama perangi rokok ilegal yang berpotensi merugikan keuangan Negara dan juga masyarakat penerima manfaat Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT),” katanya pada wartakita.co melalui sambungan telepon, Selasa (5/11) pagi.
Baca juga : KNPI Pacitan Serukan Pemuda Berperan Berantas Rokok Ilegal
Legislator dari Dapil Tulakan-Kebonagung itu menekankan bahwa kebersamaan adalah kunci suksesnya pemberantasan rokok ilegal. Dia meyakini, kesadaran semua elemen masyarakat dalam upaya gempur rokok ilegal akan menekan ruang peredaran rokok ilegal.
“Minimal ruang gerak jual beli para pengedar bisa jadi lebih sempit, ketika semua lapisan masyarakat bergandengan tangan berkomitmen memerangi rokok ilegal ini,” imbuhnya.
Lebih lanjut, ASB menghimbau semua elemen masyarakat untuk tidak terlibat dalam peredaran rokok ilegal. Sebab, hal itu bisa berbuah sanksi pidana. Dia tak ingin ada satupun warga Pacitan yang berurusan dengan penegak hukum akibat peredaran rokok ilegal.
“Ya tentu kami sangat berharap masyarakat tidak terlibat dalam peredaran rokok ilegal ini karena ada akibat hukum bagi pelanggar Undang-Undang Cukai,” tandasnya.
Baca juga : Karang Taruna Pacitan Dukung Pemberantasan Rokok Ilegal
Diketahui, peredaran rokok ilegal di Pacitan masih terjadi. Kendatipun, peredarannya masih kategori kecil, namun tetap harus menjadi perhatian bersama. Berdasarkan hasil operasi petugas gabungan Satpol PP, Kantor Bea Cukai, TNI-Polri, periode Januari-Oktober ditemukan 6 slop dan 6 bungkus rokok ilegal.
Demi menyelamatkan pendapatan negara, daerah dan masyarakat kecil penerima manfaat DBHCHT, semua elemen sewajarnya ikut berpartisipasi aktif dalam upaya pemberantasan rokok ilegal di bumi Pacitan.