PACITAN,wartakita.co – Demi meningkatkan tata kelola pemerintahan desa yang transparan dan akuntabel, Pemkab Pacitan meluncurkan program Implementasi Transaksi Non Tunai Belanja Desa di pendapa kabupaten pada Senin (4/11). Program inovasi pelayanan perangkat daerah ini bagian dari upaya peningkatkan pengawasan atas penggunaan dana desa (DD) yang nilai cukup tinggi.
“Program ini untuk meningkatkan pembinaan dan pengawasan pengelolaan keuangan desa,” kata Pjs Bupati Pacitan, Budi Sarwoto. Senin (4/11) kemarin.
Baca juga : Pacitan Jadi Salah Satu dari 36 Kabupaten Terbaik se- Indonesia, Begini Kata Mas Aji
Selain itu, Pemkab Pacitan melaui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), juga meluncurkan program “Aku Suka Desi”. Program akronim dari “Ayo Kuatkan Konsultasi dan Edukasi Mewujudkan Desa mandiri” ini merupakan inovasi pelayanan publik dalam memberdayakan masyarakat desa. Tujuanya agar lebih mandiri dan berdaya saing. Setiap desa didorong agar mampu menggali potensi sumber daya dan memanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat.
“Ini upaya pembangunan desa di Pacitan untuk memajukan desa,” tambah pria yang juga Kepala Dinas PMD Provinsi Jawa Timur ini.
Baca juga : Kemiskinan Turun Signifikan di Tiga Tahun Pemerintahan Aji-Gagarin, Benarkah?
Dikesempatan yang sama, Pemkab Pacitan mendorong agar kedepan desa di Pacitan lebih mandiri. Catatan DPMD capaian desa mendiri terus meningkat. Dari 167 desa 48.50 persen atau 81 Desa kategori desa mandiri.
“Capaian itu diatas target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 43 persen pada tahun 2024,” tambah Kepala Dinas PMD Pacitan Heri Setijono.
Dalam lounching program Aku Suka Desi di Pendopo Kabupaten Pacitan tersebut, Diserahkan pula penghargaan kepada masing-masing 5 desa mandiri, BKAD serta replikasi desa anti korupsi. Desa Sumberejo pemenang lomba video kreatif usaha ekonomi perdesaan tingkat provinsi dan Desa Hadiwarno terbaik kategori partisipasi publik Patriot Jawi Wetan.