PACITAN,wartakita.co – Kabupaten Pacitan mencatat angka yang mengesankan dalam hal pertumbuhan ekonomi di tahun 2024. Berdasarkan pemaparan Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur tentang kondisi ekonomi kabupaten/kota pada Selasa (5/11), pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pacitan menempati peringkat kedua pertumbuhan tertinggi diantara 38 kabupaten/kota lainnya.
“Pertumbuhan relative tinggi di Triwulan II Tahun 2024 terlihat terkonsentrasi pada wilayah pertanian yang mengalami pergesaran panen padi. Secara y-o-y pertumbuhan tertinggi di Kabupaten Lamongan yang tumbuh 7,61 persen, diikuti oleh Kabupaten Pacitan 6,97 persen dan Kabupaten Ponorogo yang tumbuh 6,28 persen,” kata Zulkipli, Kepala BPS Jawa Timur, dalam Press Release Berita Resmi Statistik melalui Kanal Youtube, Selasa (5/11) kemarin.
Baca juga : Kedudukan Hukum Dinilai Ambigu, Sidang Mediasi Gugatan Indrata Nur Bayuaji Ditunda Pekan Depan
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pacitan pada Triwulan ke II tahun ini, menunjukkan angka yang lebih tinggi dibanding kabupaten kota besar lainnya, seperti Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Gresik. Capaian ini juga menjadi prestasi tertinggi dalam sejarah pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pacitan.
“Pertumbuhan ekonomi Kota Surabaya 5,43 persen, Kabupaten Sidoarjo 5,47 persen, Pasuruan 5,28 persen dan Gresik 4,06 persen,” tambah Zulkipli.
Kendati secara pertumbuhan ekonomi lebih kecil dibanding Lamongan, Pacitan dan Ponorogo, akan tetapi 4 kabupaten/kota besar itu masih menjadi penyumbang terbesar penciptaan nilai tambah di Jawa Timur.
“Jika kita lihat dari penciptaan nilai tambahnya, Kota Surabaya merupakan wilayah dengan penciptaan nilai tambah terbesar memberikan kontribusi 24,10 persen di Jawa TImur diikuti dengan Sidoarjo dengan kontribusi 9,30, Kabupaten Pasuruan 6,27 dan Kabupaten Gresik 5,93 persen,” tandasnya.
Baca juga : Pacitan Kirim 50 Atlet Pelajar ke Popda Jatim Tanpa Dibebani Target Tinggi
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pacitan kuartal ke II ini diatas angka pertumbuhan Provinsi Jawa Timur dan nasional. Pertumbuhan ekonomi Triwulan ke III, Jawa Timur mencatat 4,91 persen dan secara nasional 4,95 persen. Pada kesempatan yang sama, BPS juga mengungkap serapan tenaga kerja di Jawa Timur sepanjang periode Agustus 2023-Agustus 2024 sebanyak 657.930 orang.
Dalam peristiwa ketenagakerjaan, BPS menyebut serapan tenaga kerja Jawa Timur diantaranya dipengaruhi oleh peningkatan komoditas tembakau, tebu, pergeseran panen cengkeh, bertambahnya luas panen dan produksi padi. Selain sektor pertanian, banyaknye event perayaan kemerdekaan yang merata di kabupaten/kota, pelaksanaan proyek pembangunan jembatan, jalan dan fasilitas umum melalui pembiayaan daerah maupun desa turut menopang tingginya penyerapan tenaga kerja Jawa Timur.