PACITAN,wartakita.co – Desa Kasihan, Kecamatan Tegalombo, selama ini jadi salah satu wilayah terdampak kekeringan parah di Kabupaten Pacitan. Namun, masalah tahunan yang dihadapi warga Dusun Glagahombo, tampaknya bakal berakhir tahun ini.
Ini seiring realisasinya program pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) pemerintah di desa setempat. Kesulitan warga akan kebutuhan air bersih pun diharapkan teratasi.
Yasin (44 thn), salah seorang warga Dusun Glagahombo, mengaku jika warga di wilayah itu hanya mengandalkan air hujan dan sumur gali untuk mencuci dan mandi. Tetapi, saat musim kemarau datang mereka harus meminta bantuan droping air bersih.
“Terkadang patungan untuk membeli air satu tangki dengan warga lainnya. Harganya berkisar Rp 150 ribu sampai dengan Rp 200 ribu tiap 2.000 liter air,” ujarnya pada awak media di lokasi SPAM.
Baca juga : Insentif Ketua RT dan RW Senilai Rp 500 Ribu Terealisasi Tahun Ini
Warga yang tak punya cukup uang untuk membeli, biasanya memilih berjalan kaki sejauh 500 meter menuju sumber air baku di Sumber Njurang. Itu pun mereka harus mengantri karena bergantian dengan warga lainnya.
Kini, warga terdampak kekeringan di wilayah itu tak perlu repot mendapat pasokan air. Program SPAM senilai Rp 735 juta diproyeksikan tersambung ke 130 rumah warga setempat.
“Warga hanya perlu membayar Rp 7.000 per kubik untuk menikmati air bersih yang langsung mengalir ke rumah mereka,” kata H. Masduki, Kepala Desa Kasihan saat dihubungi wartawan via telepon.
Baca juga : Tiga Tahun Angkat Ribuan Honorer Jadi PPPK
Program SPAM yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2024 merupakan salah satu upaya penanggulangan kekeringan di Kota 1001 Goa. Selain Desa Kasihan, terdapat 8 desa penerima manfaat lainnya yang tersebar di enam kecamatan berbeda.
“Ini adalah komitmen pemerintah untuk mengurangi dampak kekeringan di Kabupaten Pacitan,” kata Yudo Tri Kuncoro, Sekretaris Dinas PUPR Kabupaten Pacitan. (red/adv).