Janggelan Jadi Produk Unggulan yang Menjanjikan Bagi Ekonomi Warga Kecamatan Bandar

Ilustrasi tanaman janggelan di Pacitan. (Foto/Istimewa).

PACITAN, wartakita.co – Salah satu produk unggulan di sektor pertanian di Pacitan adalah janggelan. Produksi tanaman menyerupai rumput itu paling banyak dihasilkan para petani di wilayah pegunungan. Tak terkecuali Kecamatan Bandar.

Janggelan jadi komoditas andalan bagi para petani di Kecamatan Bandar, Kabupaten Pacitan. Budidaya dilakukan secara intensif oleh petani setempat, terutama selama musim penghujan.

Pada musim kemarau saja, setiap harinya, rata-rata ada 48 sampai 60 ton janggelan kering dikirim ke luar Pacitan menggunakan 4-6 truk besar.

“Setiap hari ada 4 sampai 6 truk yang keluar, untuk memenuhi kebutuhan pasar di wilayah luar Pacitan,” ujar Haris Kiswanto, salah satu produsen janggelan di Kecamatan Bandar.

Baca juga : Dikucuri Anggaran Rp 1 Miliar, Perbaikan Ruas Jalan Arjosari-Mentoro di Gunungsari Selesai Dikerjakan

Tingginya permintaan janggelan dari wilayah Bandar ini memang cukup beralasan. Sebab, menurut hasil penelitian dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Malang, janggelan asal Pacitan memiliki kualitas terbaik di Indonesia, baik dari segi kuantitas maupun kualitas.

Selain dipasok ke luar daerah, sebagian hasil produksi petani janggelan diolah sendiri menjadi kuliner. Diantaranya diolah menjadi jelly alami sebagai bahan campuran minuman segar, seperti es dawet yang banyak dijumpai di Pacitan.

“Yang kami produksi di sini hanya sekitar 10 persen saja, sisanya kami distribusikan ke luar daerah,” tambah Haris.

Dalam sehari, pria yang juga menjabat sebagai kepala desa Jeruk ini bersama 12 karyawannya dapat memproduksi sekitar 60 kilogram janggelan yang sudah diolah. Saat bulan Ramadhan, permintaan janggelan meningkat drastis hingga 12 kali lipat dibandingkan hari biasa.

Baca juga : Keunikan Situs Belik Brumbung Nawangan, Dibiarkan Tak Meluber dan Tak Surut Kala Air Dimanfaatkan

“Biasanya kami memproduksi sekitar 60 kilogram per hari, namun waktu bulan Ramadan bisa mencapai 350 kilogram per hari,” jelas Haris.

Minuman berbahan janggelan, seperti es dawet sangat mudah dijumpai di berbagai tempat baik di pelosok desa maupun pusat kota Pacitan. Ketersediaan bahan baku janggelan yang besar cukup mendukung pergerakkan ekonomi masyarakat. Selain kapasitas produksi, pangsa pasar janggelan juga besar sehingga jadi peluang ekonomi yang menjanjikan.

“Janggelan jadi salah satu produk unggulan di sektor pertanian di Kecamatan Bandar. Peluang ekonomi cukup besar, sehingga kami terus mendorong agar masyarakat memaksimalkan potensi yang ada sebaik mungkin,” kata Wuriyanto, Camat Bandar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *