Situs Baksoka Punung Jejak Prasejarah yang Mendunia

Situs geologi dan arkeologi Sungai Baksoka di Kecamatan Punung. (Foto/Istimewa).

PACITAN,wartakita.co – Berbicara tentang potensi alam di Kabupaten Pacitan tak akan pernah ada ujungnya. Kota 1001 Goa ini tak hanya dikenal akan keindahan obyek wisata pantai maupun gua, tetapi juga kaya akan budaya hingga kuliner. Bahkan, kebudayaan Pacitanian yang berasal dari temuan peninggalan prasejarah di Sungai Baksoka di Kecamatan Punung telah mendunia.

Situs Baksoka yang dikenal sebagai sungai prasejarah ini terbentang di pegunungan sewu Kecamatan Punung dan Kecamatan Pringkuku. Sungai Baksoka merupakan hulu dari Sungai Maron di Desa Dersono, Pringkuku. Untuk menyusuri Sungai Baksoka bisa dimulai dari Dusun Keladen, Desa Sooka atau langsung ke titik sungai di Dersono.

Sungai di bagian utara, terdapat batuan oligo-miosen dan miosen tengah yang berfungsi sebagai alas batu gamping. Sedangkan di bagian selatan, terdapat batu gamping yang kaya fosil koral, foraminifera dan moluska. Kemudian di bagian Kali Pucung terdapat endapan lempung hitam yang disebut telah terbentuk sekitar 1,8 juta tahun lalu.

Baca juga : Osanna Beach Sajikan Panorama Cantik Pantai Nyawiji dan Wahana Permainan Menarik

Sebagai salah satu situs geologi (geosite) geopark gunung sewu, di sepanjang sungai Baksoka terdapat lintasan geologi yang menawarkan aspek geologi dan arkeologi.  Temuan terpopuler berupa kapak perimbas berbahan dasar sama dengan kapak genggam, yaitu batu kalsedon. Temuan fosil zama prasejarah itu menegaskan sebagai tempat tinggal bagi manusia purba. Keberadaan Situs Baksoka ini pula menguatkan Pacitan sebagai tertua di dunia.

“Bahwa Kabupaten Pacitan ini lepas dari awal prasejarah, terlebih di Desa Sooka ini ada dua situs prasejarah yang sudah diakui oleh Trowulan, Balai Jogjakarta dan tercata di museum Perancis,” kata Eko Wahyudi, Kepada Desa Sooka kepada awak media beberap waktu lalu.

Baca juga : Terapkan Nilai-nilai Pesantren, Alumni Pondok Tremas Sukses Kembangkan Usaha di Bidang Pertanian

Beberapa peninggalan manusia purba di Desa Sooka meliputi, batu rijang untuk kapak pada masa prasejarah, bengkel artefak sebagai peradaban dari masa prasejarah ke sejarah dan situs Baksooka. Tingginya nilai sejarah pada Situs Baksooka ini jadi bagian penting bagi para arkeolog yang hendak meraih gelar akademik tertinggi.

“Menurut para Profesor dari Trowulan dan Yogyakarta, para arkeolog ini belum bisa mendapatkan gelar professor apabila belum melakukan peneilitian di situs Baksooka,” terang Eko.

Baca juga : Bukit Sentono Gentong Suguhkan Panorama Alam Kota Pacitan yang Menawan

Keistimewaan lain dari sungai Baksooka ini berupa sedimen sungai yang menceritakan tiga jaman sejarah, yaitu prasejarah lama, pertengahan prasejarah dan prasejarah modern.

“Karena mungkin proses terangkatnya sedimentasi lapisan tanah yang ada di situs Baksooka tersebut sehingga para arkeologi itu tidak keseulitan dalam hal penggalian. Mereka cukup meneliti batu-batu yang ada dipermukaan yang sudah bercerita masalah prasejarah tiga jaman,” tandasnya.

Baca juga : Pasolatan di Kawasan Punden Kaliuluh Jadi Bukti Petilasan Sunan Kalijaga di Pacitan

Situs Baksooka ini dapat ditempuh dari pusat kota Pacitan kurang lebih sekitar 30 menit. Dari alun-alun Pacitan, pengunjung berjalan ke arah Barat atau Wonogiri. Sesampainya di wilayah Desa Sooka nanti ada banyak petunjuk arah menuju titik sungai Baksooka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *