Warga Keluhkan Pelayanan Tak Ramah RSUD Pacitan

Gedung Melati RSD Pacitan. (Foto/wartakita.co).

PACITAN,wartakita.co- Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah dr. Darsono Pacitan dikeluhkan masyarakat. Bahkan, warga menyebut perlakuan petugas medis jauh dari keramahan.

Hal ini diungkapkan oleh keluarga Almarhum Juri, warga Desa Banjarsari, Pacitan. Mereka membeberkan kisah pahit yang dialami Juri hingga akhirnya meninggal dunia tak lama setelah mendapat pelayanan RSUD pada Jum’at (14/5) sore.

Suparlan, adik Juri menyebut pelayanan yang diberikan terlalu kasar. Alasannya ketika pasien masih hidup dan dalam perawatan di ruang UGD, oknum perawat memberikan pelayanan sambil membentak-bentak terhadap pasien maupun keluarga pasien.

“Nadanya dalam memberikan pelayanan itu kasar, bahasa-bahasa pun juga kasar ditanya baik-baik jawabnya sambil membentak,” ujar Parlan pada wartakita.co.

Hal senada diungkap oleh Tutik, istri almarhum Juri. Menurutnya pelayanan oknum petugas kesehatan kepada suaminya jauh dari harapan banyak orang.

“Bapak nya itu awalnya sakit, terus saya bawa ke rumah sakit ketika masuk langsung di layani. Kemudian suami saya mau buang air kecil dari pada banyak bergerak karena kondisi diinfus dan diberi oksigen, suami minta untuk dipakaikan Pampers. Namun perawat memaksa untuk memasang selang ke saluran buang air kecil, suami saya teriak dan merasa tidak kuat lagi,” kata Tutik.

Tak hanya itu, ketika pasien ingin dipindahkan ke ruang Melati, perawat yang melayani Juri pun juga masih melakukan tindakan kasar. Tutik mengaku melihat dengan jelas bagaimana perlakuan petugas kepada pasien yang menurutnya tidak manusiawi.

“Demi Allah. Saya melihat itu ngeri sekali. Masak selang oksigen ketika pasien mau di pindah ruangan di copot dengan paksa, dan saking kasarnya selang itu menimpa muka pasien. Tidak hanya itu saja saat mengendarai mobil ambulan menuju ruang Melati, ngebut banget sampai pasien kepalanya terbentur dan lemas,” terangnya.

Terpisah, pihak RSUD dr. Darsono Pacitan membantah anggapan pihak keluarga Juri. Pelayanan yang diberikan dinilai sudah sesuai prosedur yang ada.

“Insya Allah tidak ada kekasaran, hanya pasien Apnoe/tidak bernafas, jadi perawat menolong pasien supaya pasien bernafas mungkin itu yang terjadi. Kalau ada waktu keluarga pasien terdekat saget tindak (bisa) ke sini di RSUD dr.Darsono, Pacitan nanti saya jelaskan, Maturnuwun,” kata Iman Darmawan, Direktur RSD Pacitan melalui pesan singkat yang dikirim wartakita.co.

2 thoughts on “Warga Keluhkan Pelayanan Tak Ramah RSUD Pacitan

  1. Jika direkturnya membantah, dan bilang sudah aesuai prosedur seperti.. Ya udah, kalo bisa tinggalkan RSUD itu.. Padahal memang benar begitu lho, mari kita amati saja mulai dari satpam pendaftaran saja, loket pendaftaran, loket poli/perawatnya.. Apalgi kalo pasienya ato kluarga pasien klihatan “wong cilik”, mereka seolah jdi nampak pegawai RS yg sok banget, jdi tidak bisa mnghargai orang lain. Sikap tidak ramah, tak pakai senyum dan sering membentak/sikap ketus, ini Sudah mnjadi penyakit lama dr para pegawai RS itu yg tidak ramah, sejak dulu diprotes tapi gak ada perubahan, bhkan seperti berita ini, direkturnya juga masih membantah, bukan lngsung mnerima masukan n untuk evaluasi. Ini akan mnjdi masalah serius kedepan jika direktur, hnya membantah tapi gak tau langsung, hnya dapat laporan dri bawahanya.
    Komentar ini pandangan dan pengamatan pribadi saya, silahkan panjenengan amati untuk membuktikan sendiri, CCTV sepertinya bukan untuk mngawasi pegawainya tapi hnya untuk ngawasi pasien spertinya.. Semoga RS. Darsono bisa berbenah mnjadi baik pelayananya. Benahi standar pelayananya, tolong diawasi pegawainya, dikontrol dan evaluasi sikapnya secara lngsung, jngan cuma mnilai dari laporan tertulis saja, sering2 untuk crosscek k playanan langsung.

  2. Yang bikin geli lagi, bilangnya bisa daftar online.. Tapi pasien yg daftar online, saat kontrol masih ditanya untuk mnunjukan Ktp, bukti online, dan kartu BPJS.. Padahal data pasien kan udah lngkap di surat kontrol.. Kalo itu juga dibilang standart operasional, berarti RS ini belum siap online mnggunakan teknologi. Dan satu lagi, tiap diagnosanya tidak selalu tepat. Semoga RS Darsono MAU BERBENAH. Kacau, udah Pak Bupati.. ganti aja direkturnya..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *