Ini Kronologi Lengkap Penipuan yang Mencatut Nama Bupati Aji, Kerugian 11 Juta Rupiah

Bupati Aji menyampaikan pernyataan atas dugaan penipuan yang mencatut namanya.

PACITAN,wartakita.co- Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji membuat pernyataan terkait dugaan penipuan yang mencatut namanya. Pernyataan bupati seperti terlihat pada video yang beredar di tengah masyarakat.

Modus penipuan mengatasnamakan bupati itu telah dilaporkan ke Polisi pada Rabu (26/5) siang. Lalu seperti apa praktik penipuan hingga bupati memberikan klarifikasi? Berikut ini kronologi lengkapnya.

Pada hari Senin (24/5) sore, salah satu warga Pacitan mendapat pesan singkat Whats’app dari seseorang yang mengaku Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji. Dalam beraksi, pelaku menggunakan foto profil bupati yang akrab disapa Mas Aji.

Dalam percakapannya, pelaku menawarkan bantuan sebesar Rp. 19.500.000 kepada korban dengan rincian untuk pembangunan masjid sejumlah 7 juta rupiah, santunan anak yatim 6 juta rupiah dan panti asuhan 6 juta rupiah serta untuk operasional 5 ratus ribu rupiah.

Setelah berdiskusi dengan warga lain di lingkungannya, korban kemudian menyetujui bantuan dan mengirimkan nomer rekening atas nama takmir masjid kepada pelaku. Sehari kemudian Selasa (25/5) sore pelaku menghubungi korban kembali dan memberitahukan bahwa uang bantuan sudah dikirimkan ke rekening.

Pelaku juga memberikan bukti transfer senilai yang dijanjikan. Tak menyadari ada yang ganjil pada bukti transaksi, korban terperdaya dan percaya bahwa bantuan itu benar adanya. Keganjilan terlihat dari tempat pengiriman uang pelaku yakni KCP Bank BCA Pacitan. Padahal salah satu bank milik BUMN itu tak punya perwakilan di Pacitan.

Pada malam harinya pelaku meminta korban menghubungi pengurus panti asuhan di Jawa Tengah yang disebut bernama Ustad Heru. Korban yang tak menaruh curiga kemudian mengirimkan uang senilai 6 juta melalui BRILINK sesuai yang diminta pelaku.

Pada hari Rabu (26/5) pagi, pelaku kembali menghubungi korban untuk menawarkan uang bantuan serupa lengkap dengan rincian penggunaan bantuan. Celakanya korban yang belum memeriksa bantuan pertama masuk ke rekeningnya, kembali terpedaya dengan bukti transferan bank BRI yang dikirim oleh pelaku.

Sama halnya dengan bantuan pertama, pelaku mengarahkan korban untuk menyalurkan bantuan kepada panti asuhan. Tak kuasa menolak rayuan pelaku yang masih dikira bupati, korban mengirimkan uang sebesar 5 juta rupiah pada pelaku.

Korban tak bisa memastikan saldo rekening bertambah karena rekening Takmir Masjid tak punya kartu ATM. Sedangkan pada hari Rabu semua bank tutup karena libur hari besar.

Korban mulai menaruh curiga pada aksi yang ke 3. Pelaku menawarkan bantuan kembali sekaligus mengirimkan bukti transaksi transfer pada korban. Tersadar bahwa ada yang tidak beres dengan traksaksi tersebut, korban kemudian menanyakan pada pemerintah tingkat desa tentang kebenaran bantuan.

Dan benar saja saat ditelusuri ternyata nomor yang digunakan oleh pelaku bukanlah nomor telepon Bupati Aji. Selain itu tak ada program bantuan bupati yang disertai permintaan uang. Mendengar penjelasan itu, korban langsung bergegas ke Polres Pacitan untuk melaporkan kejadian penipuan tersebut.

Kerugian akibat penipuan itu sebesar 11 juta rupiah, yang dikirimkan korban ke nomor rekening BNI atas nama Muchammad Heru Cahyono. Menerima laporan dugaan penipuan itu Bupati Aji membuat pernyataan resmi melalui video berdurasi 1 menit 43 detik.

Dia menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk mengabaikan semua pesan tak wajar yang mencatut nama Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji untuk tujuan meminta uang maupun menjanjikan bantuan. Bupati juga menegaskan bahwa penyaluran semua program bantuan pemerintah melalui mekanisme dan ketentuan Perundang-undangan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *