PACITAN,wartakita.co- Prosesi Kirab Hari Jadi Pacitan yang berlangsung sederhana terasa istimewa bagi Suparnen (65 thn) seorang tukang pandai besi asal Desa Sanggrahan, Kebonagung.
Untuk pertama kalinya ia menghadiri prosesi sakral hari jadi di pendapa Mas Tumenggung Djogokarjo pada Minggu (19/2) pagi.
Suparnen tidak sendirian. Pemerintah Kabupaten Pacitan sengaja mengundang warga berprofesi unik. Diantaranya dukun pijat bayi dan juga juru kunci beberapa tempat bersejarah. Mereka jadi saksi perayaan sakral tahunan ke 278.
Bupati Indrata Nur Bayuaji mengakui warga dengan jenis pekerjaan khusus tersebut jarang diingat. Padahal keberadaannya sangat dibutuhkan. Hal itu pula yang mendorong dirinya memerintahkan para camat untuk mengundang mereka pada perayaan ulang tahun Kota 1001 Gua.
Mas Aji ingin suka cita Hari Jadi tak hanya dinikmati oleh mereka yang bekerja di sektor formal. Masyarakat luas pun diharapkan memiliki rasa memiliki sekaligus ikut merayakannya dalam suasana syukur. Termasuk warga berprofesi unik.
“Mereka ada di tengah kita dan sangat bermanfaat untuk kita semuanya. Saya yakin banyak masyarakat yang sudah merasakan jasa dari beliau,” terangnya.
“Perlu apresiasi dari pemerintah daerah. Kalau saat ini kami baru bisa mengundang untuk bareng-bareng merayakan atau menyaksikan prosesi Hari Jadi,” pungkas Mas Aji.