PACITAN,wartakita.co– Bidang pendidikan jadi salah satu sektor yang terdampak langsung wabah Coronavirus (COVID-19) setahun terakhir.
Pemerintah memutuskan untuk meniadakan kegiatan belajar mengajar sebelum dialihkan menjadi pembelajaran secara virtual atau daring.
Meski proses kegiatan belajar mengajar (KBM) berubah akibat Covid-19, namun Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pacitan masih jadi yang terbaik dalam hal penyerapan anggaran.
Berdasarkan data Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Nota Keuangan Bupati Pacitan Tahun Anggaran 2020, urusan pendidikan mampu merealisasikan 97,51 persen dari alokasi anggaran sebesar 111 Milliar 138 juta 558 ribu rupiah.
Uang sekitar 108 Milliar 371 juta 208 ribu rupiah itu dihabiskan untuk membiayai 8 program kegiatan pendidikan.
Bendahara Komisi 2 DPRD yang membidangi pendidikan, Ririn Subianti meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan transparan dalam penggunaan anggaran di masa pandemi.
“Terkait penggunaan anggaran di era pandemi tahun 2020 ini kami harapkan tetap ada transparansi penggunaan anggaran,” katanya ditemui wartawan di Kantor DPRD Pacitan Rabu (24/3) siang.
Transparansi penggunaan anggaran ini kata Ririn penting karena selama pandemi kegiatan belajarnya di rumah.
“Kalau tidak ada transparansi nanti akan menimbulkan kecurigaan. Apalagi masyarakat khususnya orang tua wali murid banyak mengeluh dengan kegiatan belajar dari rumah atau secara daring,” tegasnya.
Politisi perempuan itu pun mengharapkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bisa meyakinkan masyarakat bahwa anggaran ratusan milliar pada masa pandemi digunakan dengan baik dan benar.
Sementara itu, dihubungi secara terpisah Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pacitan, Daryono belum memberikan respon.