PACITAN,wartakita.co- Penataan ruang publik di kawasan alun-alun Pacitan jadi perhatian masyarakat. Ini menyusul keramaian di pusat kota Pacitan itu tak kunjung dapat perhatian. Utamanya terkait penataan jalur khusus pengguna beragam kendaraan listrik.
Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Pacitan menilai antusias tinggi para pengguna sepeda listrik di kawasan itu belum disikapi secara tepat. Pemakai sepeda listrik terpaksa berdesakan dengan pengunjung lain yang sekedar menikmati kuliner dan bersantai di taman alun-alun.
“Kami amati penataan ruang publik di alun-alun ini perlu dievaluasi segera karena ada potensi bahaya bagi keselamatan para pengunjung alun-alun,” kata Ari Cahyono, Ketua HMI Pacitan.
Langkah antisipasi penting dilakukan untuk meminimalisir potensi terjadinya masalah. Terlebih, pengunjung alun-alun menunjukkan tren peningkatan, khususnya malam hari saat akhir pekan atau lebaran.
“Keramaian pengunjung ini harus bisa ditangkap pemerintah untuk menghasilkan sesuatu yang positif melalui kebijakan tepat. Jangan ada kesan pembiaran dalam bahasa sekarang ga bahaya ta?,” imbuhnya.
Belum adanya sikap dan kebijakan tepat dari pengelola area alun-alun bikin aktivis HMI geram. Apalagi kejadian tak menyenangkan seperti pengunjung tertabrak sepeda listrik beberapa kali terulang.
“HMI sudah audiensi dengan pihak terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup sebagai pengelola alun-alun dan pihak lainnya. Kami sampaikan potensi masalah dan rekomendasi tetapi belum ada tindak lanjutnya sehingga kami berharap Bupati Pacitan turun tangan,” tandasnya.
Diketahui, para pengguna sepeda listrik terlihat melintasi trotoar alun-alun karena belum tersedia jalur khusus di kawasan tersebut. Aktivitas mereka pun berbenturan dengan pengunjung alun-alun lainnya.