PACITAN,wartakita.co- Sebanyak 25 dari 408 sekolah dasar di Pacitan diketahui kekurangan siswa. Ini menyusul jumlah siswa yang masuk tahun ajaran baru sebelumnya hanya sekitar tiga anak. Beberapa diantaranya bahkan tidak menerima siswa baru sama sekali pada tahun ajaran 2021-2022.
Kepala Bidang Pembinaan SD Dindik Pacitan Wahyono mengungkap bahwa kekurangan murid ini bukan karena banyak orang tua yang memilih sekolah swasta. Namun karena jumlah anak usia masuk SD telah berkurang.
Lebih lanjut Wahyono menyebut fenomena ini karena program Keluarga Berencana yang dinilai berhasil. Selain itu, struktur wilayah dimana jumlah siswa usia SD yang terdekat dengan sekolah itu minim.
“Dua penyebab itu yang memang jadikan SD minim siswa pada tahun ajaran lalu,” kata Wahyono.
Terkait peluang regrouping di beberapa SD, Wahyono menyatakan bahwa belum ada rencana itu karena butuh kajian yang cukup panjang.
“Karena bila sudah regrouping dimungkinkan anak yang sudah bersekolah itu ada hambatan untuk belajar,” jelas Wahyono.
Adapun daftar SD yang minim siswa beberapa diantaranya adalah SDN Kalak 1, SDN Gembong 2, SDN Gunungsari 3 dan SDN Mangunharjo 3.
“Beberapa sekolah itu mendapatkan satu siswa dan bahkan tidak sama sekali, diantaranya juga memang karena jumlah pasangan usia subur yang minim dan jarak SD yang jauh dari pusat desa,” tegasnya.
Dindik juga harapkan para orang tua tetap memilih menyekolahkan anaknya di sekolah terdekat. Hal itu bukan hanya karena minimnya jumlah siswa, namun jarak sekolah juga dapat berdampak pada hambatan saat belajar. (mg/red).