PACITAN,wartakita.co- Pemerintahan Bupati Indrata Nur Bayuaji dinilai punya komitmen kuat untuk memajukan kesenian dan kebudayaan daerah di Pacitan. Ini menyusul banyaknya event seni budaya yang berlangsung belakangan ini.
Terlebih, event pelestarian budaya sekaligus pengungkit perekonomian itu merambah hingga wilayah perdesaan. Teranyar adalah Festival Ranting Boto yang digelar warga Desa Ploso, Kecamatan Punung pada Senin (7/7/2023).
Festival ini mengangkat kebiasaan masyarakat bergotong royong memaksimalkan potensi desa berupa produksi batu bata dan genteng berbahan tanah liat.
Sehari sebelumnya juga digelar Festival Gerabah Pacitan di Desa Purwoasri, Kebonagung. Festival ini terinspirasi dari banyaknya masyarakat setempat yang penghasilannya bergantung pada gerabah tanah liat.
Baca juga : Apresiasi Bupati, Dirjen Kemendikbud Janjikan Festival Rawat Jagat Tahun Depan Lebih Meriah
Ketua Dewan Kesenian Pacitan, Khoirul Amin menyatakan seni budaya saat ini mendapat tempat luas. Ini tak lepas dari dorongan kuat pemangku kebijakan pemerintahan Bupati Aji.
“Dalam sepekan ada dua festival baru yang jadi perhatian masyarakat. Sebelumnya ada JerukObor Fest 2023, Mlaku Suran, Rawat Jagat dan banyak event baru lainnya,” kata Amin.
Amin, menambahkan ruang kreasi seni budaya ini akan berdampak pada banyak hal. Mulai dari seni budaya itu sendiri, perekonomian, hingga minat kunjungan wisatawan ke Pacitan.
“Kegiatan itu bukan sekedar pelestarian budaya tetapi ada banyak aspek lain yang ikut terdampak positif. Pendidikan, perekonomian, pariwisata juga mendapat manfaatnya,” imbuhnya.
Amin berharap dukungan pemerintahan Bupati Aji disambut antusias masyarakat. Utamanya para pelaku seni di Pacitan termotivasi untuk lebih kreatif dan berkarya.
“Kami mendorong semua pelaku seni memanfaatkan momentum kepemimpinan Mas Aji menuju Pacitan Kota Budaya,” tandasnya.
Kesenian tradisional dan budaya asli daerah sebagai aset penting Kabupaten Pacitan. Keberadaannya jadi pelengkap akan potensi wisata yang dimiliki kota 1001 goa.