PACITAN,wartakita.co- Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di Desa Plumbungan, Kecamatan Kebonagung kembali jadi sorotan warga. Kali ini datang dari penyedia jasa angkutan material dari Plumbungan.
Penyedia angkutan material yang berdomisili di desa tersebut merasa dianak tirikan oleh pihak penyelenggara kegiatan dalam mengangkut material.
“Kami ini warga Desa Plumbungan. Ketika ada kegiatan pembangunan di desa kami ini tidak dilibatkan, pengurus justru mencari jasa angkutan material ke desa lain,” kata Wira salah satu sopir angkutan material pada Rabu (15/11).
Baca juga : Lagi! Bupati Aji Keliling Kecamatan Serahkan Insentif RT RW
Wira menambahkan bahwa dirinya sebagai warga asli Desa Plumbungan yang memiliki kendaraan angkutan material, tak dapat perhatian oleh Pemerintah Desa Plumbungan dalam kegiatan pembangunan.
“Katanya mensejahterakan masyarakat. Lalu mana buktinya kalau setiap ada kegiatan di desa sendiri,tapi untuk urusan angkutan material, pemdes selalu melibatkan jasa angkutan material dari desa lain,” tegasnya.
Senada, Nursamsudin, dirinya juga merasa di asingkan soal angkutan material oleh pihak penyelenggara pembangunan Pamsimas oleh ketua Pokmas Desa Plumbungan yang notebene adalah sekretaris desa (sekdes).
“Bukan masalah uang, ini masalah kesejahteraan masyarakat asli Plumbungan. Saya dan Wira itu memiliki angkutan material,ketika didesa kami sendiri ada kegiatan pembangunan yang di kerjakan oleh Pokmas kami ini diasingkan dan justru mengambil angkutan material dari desa lain,” ungkapnya.
Wira dan Nursamsudin menilai bahwa, jiwa sosial dan kesejahteraan masyarakat di Pemdes Plumbungan sudah mati. Pasalnya pihak penyelenggara di nilai selalu mengedepankan teman dekat dalam hal apapun.