PACITAN,wartakita.co- Sebuah event bertajuk Pasar Krempyeng digelar di Alun-alun Pacitan. Seperti namanya ajang jual beli ini hanya digelar pada waktu tertentu. Uniknya justru pada dagangan yang dijajakan. Yaitu kuliner khas Kota 1001 Gua yang sebagian tergolong langka.
Tak ayal puluhan lapak yang berderet membentuk huruf U diserbu pengunjung. Rata-rata merupakan penghobi kuliner yang berburu menu kesukaan. Mulai dari jajanan ringan hingga makanan yang mengenyangkan.
“Ini yang saya cari-cari. Ketemunya di sini,” ujar Rizka Lestari Murdiana (39), seorang pengunjung, Sabtu (18/11/2023) petang.
Baca juga : Berlibur ke Pacitan, Warga Bekasi Ini Kagumi Festival Rontek
Kuliner ‘ndeso’ memang menjadi hobi ibu satu anak tersebut. Sembari menunggu putrinya tampil di panggung hiburan, dirinya bahkan sudah menyisir habis semua lapak. Salah satu jenis jajanan yang dipilih adalah Botok Kopyor.
Nama penganan yang satu ini memang kurang akrab di telinga. Selain tergolong jadul, jajanan berbahan kelapa muda, roti tawar, dan mutiara yang dikukus bersama santan itu jarang yang membikin.
“Hhmmm, rasanya gurih dan sedikit manis,” katanya sembari mencicip Botok Kopyor buatan Ny Welly Marizka Sandy tersebut.
Selain memborong jajanan berbungkus daun pisang tersebut, Rizka juga mencoba satu per satu menu lain yang selama ini identik dengan kampung kelahiran SBY. Seperti halnya cenil maupun lupis. Tak lupa dia menyantap kerupuk sermier berbahan pati singkong.
Pengunjung lain yang mengaku mendapat sensasi Pasar Krempyeng adalah Ny Efi Suraningsih. Perempuan yang juga istri Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji itu mengaku keranjingan dengan kelezatan makanan khas daerah di Barat Daya Jatim ini.
Terbatasnya waktu buka pasar membuatnya memutuskan memborong beberapa jenis jajanan. Hingga menjelang Maghrib, dirinya masih tampak berkeliling dengan mengajak putri semata wayangnya.
“Ini masih nyari Pecel Garing. Semoga dapat ya,” katanya menyebut salah satu jenis makanan favorit.
“Pokoknya acara seperti ini bagus. Ada promosi produk lokal yang tentu saja mengundang orang untuk datang,” imbuh Ny Efi.
Tak hanya menjajakan makanan khas, puluhan lapak lain juga menjual minuman. Termasuk di antaranya kopi asli Pacitan. Seperti diketahui daerah di bibir selatan Pulau Jawa ini memiliki beberapa sentra perkebunan kopi legendaris.
Pagi sebelumnya puluhan barista juga berkompetisi menyuguhkan racikan kopi terbaik. Ajang perlombaan itu sengaja digelar untuk memberikan kesempatan kepada peracik kopi lokal saling unjuk kebolehan.
Baca juga : Festival Rontek Pacitan Jadi Berkah Bagi Pemungut Sampah
Ketua Panitia Khoirul Amin bilang pihaknya sengaja memadukan aspek budaya dan ekonomi melalui ajang Pasar Krempyeng. Bazaar kuliner tersebut merupakan bagian tak terpisahkan dari gelaran Festival Ronthek 2023 yang dimulai malam ini.
Sebelum tampilan musik bambu dimulai, pengunjung diharapkan mampir untuk bernostalgia bersama jajanan tradisional. Berikutnya mereka akan dihibur dengan seni ronthek yang akan disajikan selama 2 malam berturut-turut di ruas jalan depan pendopo kabupaten.
“Ada rontek yang merupakan hiburan berskala besar, kemudian ada kuliner. Betapapun kuliner tradisional itu juga warisan nenek moyang yang harus dijaga dan dilestarikan. Keduanya kita padukan dalam satu event menarik,” terang Khoirul terkait kegiatan yang juga didukung Bank Indonesia.