Roti Kinanthi Bisa Jadi Menu Pilihan Berbuka Puasa

Produk roti kinanthi jadi menu pilihan saat berbuka puasa. (Foto:Istimewa).

PACITAN,wartakita.co– Menu berbuka puasa tidak harus selalu makanan berat. Sepotong roti bisa jadi alternatif pilihan bagi anda. Salah satunya “Bakery Kinanthi” hasil produksi Nilam Puri Mawang, warga Desa Mentoro, Pacitan.

“Roti Kinanthi” berbeda dengan roti ala bakery pada umumnya. Utamanya dalam hal harga  bakery yang cukup identik dengan harga mahal dan hanya dijulan di supermarket. Tanpa mengurangi cita rasa, roti kinanthi dapat diperoleh dengan harga terjangkau.

“Konsep saya, menggunakan resep bakery rasa premium, namun harganya merakyat. Karena itu, saya akan jual di pasaran mulai harga seribuan rupiah sampai harga Rp 15 ribuan. Selain melayani pemesanan untuk pernikahan maupun hajatan kami membuka pelayanan khusus di bulan Ramadhan,” tutur Nilam.

Mengenai bahan rotinya, menggunakan tepung terigu protein tinggi, telor, mentega, gula halus dan garam. Begitu juga dengan isiannya bervariasi. Mulai selai kacang ijo, selai pisang, selai coklat, durian maupun isian lainnya.

“Biar fresh dan mantap, isian saya buat sendiri,” imbuhnya.

Keistimewaan produk roti kinanthi tidak menggunakan bahan pengawet. Sehingga, hanya bisa tahan maksimal tiga hari. Bakery yang satu ini akan lebih nikmat saat disantap dalam kondisi masih hangat.

“Bulan Ramadhan ini berencana jualan di sekitaran alun-alun Pacitan. Kami akan membawa sebagian peralatan supaya masyarakat bisa menikmati sensasi roti yang masih hangat,” tegasnya.

Nilam merupakan pemain baru kuliner di Pacitan. Upayanya membuat home industri “Roti Kinanthi” lantaran pandemi Covid-19.

Diceritakan, sebelumnya, sejak lulus dari International Hotel School (HIS), Solo, ia bekerja di Royal Caribbean. Sebuah kapal pesiar yang bermarkas di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA).

Meski baru, paling tidak, pengalaman sebagai koki di Bintan Agroo Beach Resort, Pulau Bintan dan bekerja di kapal pesiar, membuatnya percaya diri menggeluti usaha kuliner

“Sejak Covid-19 melanda dunia dan perusahaan menghentikan operasional kapal, saya memilih resign dan pulang Pacitan,” jelasnya.

“Minimal untuk kegiatan diri saya biar tidak nganggur. Syukur nanti berkembang dan mengkaryakan orang lain,” harapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *