Hari Media Sosial, Khofifah Dorong Penggunaan Kemajuan Teknologi untuk Kebaikan

Khofifah Indar Parawansa bersama masyarakat Kota Pasuruan pada (6/4) lalu. (Foto/Instagram Khofifah.ip).

Surabaya,wartakita.co- Kemajuan teknologi memudahkan masyarakat untuk berinteraksi melalui beragam platform media sosial. Kemudahan yang ditawarkan media sosial sepantasnya digunakan untuk kebaikan.

Tepat pada peringatan Hari Media Sosial, Senin (10/6/2024), Khofifah Indar Parawansa, mengajak masyarakat untuk bijak menggunakan media sosial dan menggunakannya untuk tujuan yang positif.

“Perkembangan teknologi informasi mendorong masyarakat semakin mudah mengakses internet. Termasuk di dalamnya media sosial. Maka yang terpenting adalah bijak dalam menggunakan media sosial harus diutamakan,” ucap Khofifah.

“Karena bak dua mata pisau, media sosial bisa mendatangkan manfaat atau sebaliknya bisa memberikan dampak negatif jika tidak digunakan secara bijak,” imbuh wanita yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU ini.

Baca juga : Pancer Door Disiapkan Penuhi Target Long Stay Pacitan

Berdasarkan survei penetrasi internet Indonesia oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII 2024), Jawa Timur menduduki peringkat ke-2 sebagai provinsi dengan jumlah pengguna internet terbesar di Pulau Jawa, dengan total 34,06 juta pengguna.

Dari total pengguna internet itu, sekitar 77,36% adalah populasi perempuan dan 79,32% merupakan laki-laki. Khofifah menekankan pentingnya penggunaan internet untuk kemaslahatan masyarakat.

“Bahkan saat ini, satu orang tak hanya punya satu akun media sosial. Tapi banyak dan di berbagai platform. Pemanfaatan media sosial selama itu untuk kegiatan yang tepat, akan sangat bermanfaat dan mendatangkan dampak positif,” tegas Khofifah.

Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 mencontohkan  penggunaan internet dan media sosial di sektor UMKM. Dimana per tahun 2024 ini sudah 4,6 juta dari sekitar 9 juta pelaku UMKM Jatim yang sudah melek internet. Meski begitu dari jumlah itu yang melek digital untuk pemasaran 69,08 persen, untuk produksi 30,92 persen.

“Artinya bahwa bermedia sosial sangat bisa digunakan untuk mendatangkan dampak yang sangat positif dan bahkan menghasilkan pendapatan. Bagi UMKM media sosial akan sangat bermanfaat jika digunakan untuk pemasaran. Dan ini harus terus didorong,” tegas Khofifah.

Akan tetapi, tak jarang, ada pula yang memanfaatkan media sosial untuk kegiatan yang negatif. Misalnya untuk menyebarkan hoaks, untuk menciptakan konten menyebarkan perpecahan, menyebarkan hate speech, dan lain-lain.

“Terlebih sebentar lagi akan dilakukan pesta demokrasi tingkat regional serentak  mulai provinsi hingga kabupaten kota. Media sosial menjadi salah satu platform yang rawan disalahgunakan untuk menyebarkan konten hoax atau black campaign. Alangkah baiknya jika media sosial ini digunakan untuk menyebarkan hal-hal positif dan menyejukkan,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *