PACITAN,wartakita.co – Senyum bahagia dirasakan ratusan warga Desa Sedayu, Arjosari, Pacitan. Mereka tak lagi kesusahan mendapat pasokan air bersih saat musim kemarau tiba.
Masa sulit itu telah berlalu. Masalah krisis air yang selama puluhan tahun mendera tertangani program Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) pemerintah tahun 2024 ini.
Mursid, salah satu warga setempat mengaku jika musim kemarau panjang datang dia harus mengambil air dari aliran anak sungai Grindulu. Namun, kesulitan itu hanya jadi masa lalu.
“Dulu blandong banyu (mengambil air dengan wadah ember) ke sungai bawah, tapi dengan adanya program pemerintah (SPAM) sudah tidak jadi masalah lagi,” kata Mursid pada Sabtu (26/10).
Baca juga : Digelontor Dana Miliaran Ruas Jalan Cokrokembang-Hadiwarno Tuntas Dikerjakan
Pembangunan SPAM di wilayah Desa Sedayu dimanfaatkan oleh 105 rumah warga yang tersebar di empat dusun berbeda. Meliputi, Dusun Gawang, Tambaksari, Sabrang dan Kedung Gayam.
“Kurang lebih ada 500 jiwa pengguna air SPAM di 4 wilayah dusun berbeda. Operasional 24 jam penuh dan tidak ada pembatasan. Setiap saat digunakan, air pasti mengalir,” ujar Kasnari, Kasun Kedung Gayam, Sabtu (26/10) sore.
Seluruh pemanfaat SPAM di wilayah Sedayu bisa mendapatkan air dengan mudah dan murah. Untuk sementara ini, tiap pengguna hanya dibebani iuran Rp 5 ribu tiap bulan dan 2 ribu untuk setiap kubik air.
“Disini masih ada sekitar dua puluh rumah yang belum terkena manfaat program, mudah-mudahan nanti ada solusi,” tegas Kasnari.
Baca juga : Allhamdulillah, Ratusan Warga Klepu Sudimoro Terbebas dari Krisis Air
Pembangun SPAM di Desa Sedayu jadi salah satu penanggulangan kekeringan di wilayah Kecamatan Arjosari. Proyek ini menelan biaya sekitar Rp 525 juta.
“Pekerjaan SPAM ini bersumber dari Dana Alokasi Khusus tahun anggaran 2024. Di Kecamatan Arjosari ada dua di Sedayu dan Karanggede,” kata Tony Setyo Nugroho, Kabid Penyehatan Lingkungan dan Air Minum (PLAM) Dinas PUPR Pacitan.
Pada tahun ini, penanganan kekeringan yang bersumber dari DAK bernilai Rp 5,9 miliar. Uang sebesar itu dialokasikan untuk pembangunan SPAM di 9 desa di Pacitan. (red/adv).