Mengintip Kampung Industri Genteng Batu Bata Ploso, Jadi Sandaran Ekonomi Warga

Perajin genteng Desa Ploso, Punung terus berupaya hasilkan produk berkualitas. (Foto/wartakita.co).

PACITAN,wartakita -Potensi alam di Pacitan cukup berlimpah. Kekayaan sumber daya alam itu bisa jadi sumber kehidupan masyarakat setempat. Ini seperti yang dilakukan warga di Desa Ploso, Kecamatan Punung.

Sebagian masyarakat di wilayah itu memaksimalkan potensi tanah liat dengan memproduksi genteng dan batu bata. Bahkan, genteng Mantili sebagai produk khas Desa Ploso, populer sebagai salah satu yang terbaik di Kota 1001 Goa.

Salah satu perajin Agus Marianto (37 thn)  mengaku, biasa memproduksi 250 hingga 300 biji genteng per hari, mulai dari proses penggilingan hingga pencetakan. Untuk menyelesaikan itu, ada dua pekerja yang siap membantunya.

“Tergantung cuaca juga, jika musim kemarau, hanya butuh 4 hari untuk siap dibakar, namun saat musim hujan membutuhkan waktu sekitar 15 hari. Sekali produksi yang sekitar 250,” ujarnya pada Kamis (31/10).

Baca juga : Sasana Bina Satria Pencetak Atlet Angkat Besi Berprestasi

Khusus genteng, perajin memanfaatkan tanah sawah yang lebih berkualitas. Tujuannya agar produk yang dihasilkan juga berkualitas. Ini sekaligus upaya untuk menjaga kepercayaan pasar.

Hargar genteng Ploso bervariasi, berkisar antara Rp2.000 hingga Rp2.200 per unit, tergantung bentuknya. Produk ini tidak hanya diminati warga lokal, tetapi juga dipasarkan ke beberapa kecamatan, seperti Pringkuku, Donorojo, Pacitan, dan Tulakan serta kabupaten tetangga.

Selain genteng, sebagian warga juga memproduksi batu bata. Setidaknya, warga di tiga dusun, yaitu Dusun Ploso, Pacing, Duwet, dan Bubakan, menghasilkan batu bata berkualitas.

Baca juga : Kopi Tejo Gembuk Suguhkan Cita Rasa Kopi Berkualitas

Kepala Desa Ploso, Agus Cahyono, mengungkapkan bahwa industri genteng dan batu bata telah berkontribusi besar terhadap stabilitas ekonomi warga setempat.

“Dampak ekonominya luar biasa, ratusan pengrajin disini ekonominya mapan. Dari usaha ini juga banyak yang menyekolahkan anaknya sampai perguruan tinggi,” katanya.

Di Desa Ploso ini setidaknya terdapat 160 perajin genteng dan batu bata. Semuanya terus berupaya meningkatkan kualitas produk sesuai kebutuhan pasar. Termasuk menciptakan produk dengan desain yang lebih modern.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *