PACITAN,wartakita.co –Para buruh tani tembakaui di Pacitan diliputi kebahagiaan tak terkira. Tak sekedar memperoleh pekerjaan pasti, mereka merasa mendapat perhatian lebih nyata dari pemerintah setempat. Mulai dari jaminan perlindungan, pelatihan hingga bantuan langsung tunai (BLT) selama beberapa bulan diterima para buruh tani tembakau.
Salah satu diantaranya penerima manfaat Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2024 ini adalah Muklas, warga Karangnongko, Kecamatan Kebonagung. Dia mengatakan, buruh tani tembakau selama ini jadi pilihan mendapatkan rupiah. Ia pun bersyukur karena setahun ini menerima beragam fasilitas dari pemerintah.
“Kemarin ikut pelatihan untuk nambah pengetahuan cara bertani tembakau yang benar,” kata Muklas.
Baca juga : APTI Apresiasi Perhatian Pemerintah untuk Petani Tembakau Pacitan
Pria berusia 57 tahun itu, juga mengaku jadi salah satu penerima program BLT DBHCHT pemerintah. Baginya, bantuan uang tunai yang nilaianya tak seberapa itu cukup membantu. Setidaknya, bisa digunakan sebagai tambahan untuk memenuhi kebutuhan pokok selama beberapa waktu.
“Ya lumayan (bantuannya), terimakasih banyak ini sangat membantu kami,” tegasnya.
Baca juga : Perhatian! Pengedar Rokok Ilegal Bisa Dijatuhi Sanksi Pidana
Muklas dan buruh tani tembakaui mengakui betapa besarnya manfaat program DBHCHT bagi masyarakat kecil seperti dirinya. Sehingga dia pun tak ragu mengajak semua masyarakat untuk memerangi peredaran rokok ilegal yang bisa saja merugikan banyak pihak. Baik pemerintah, pengusaha hingga buruh tani.
“Kami ingin mengajak semuanya untuk ikut terlibat aktif dalam pemberantasan rokok ilegal sampai tuntas. Saya pribadi optimis, pemberantasan rokok ilegal akan membawa manfaat besar untuk semuanya,” tegasnya.
Manfaat berlipat yang dirasakan kalangan buruh ini sepantasnya menarik perhatian semua lapisan masyarakat untuk bersama-sama memerangi peredaran rokok ilegal. Ini penting karena tak hanya menyelamatkan keuangan negara, tetapi efektivitas pemberantasan rokok ilegal akan mempengaruhi nasib ribuan buru tani tembakau di Pacitan.