PACITAN,wartakita.co, Upaya penanggulangan dampak kekeringan di Kabupaten Pacitan tak hanya pembangunan infrastruktur baru Penyediaan Sistem Air Minum (SPAM). Pemerintah melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang juga menyediakan alokasi anggaran untuk memaksimalkan fungsi SPAM yang di tahun sebelumnya.
Ini seperti yang terlihat di Desa Wonosidi, Kecamatan Tulakan. Pemerintah mengalokasikan anggaran sekitar Rp 134 juta untuk perluasan SPAM di wilayah setempat.
“Untuk perluasan SPAM di Desa Wonosidi didanai APBD tahun 2024,” kata Tony Setyo Nugroho, Kepala Bidang, Penyehatan Lingkungan dan Air Minum, DPUPR Pacitan pada wartawan.
Baca juga : Warga Sudimoro Rasakan Kemudahan Layanan Adminduk di Kantor Kecamatan
Menurut Tony, perluasan ini bagian dari upaya pemerintah mengoptimalkan pendistribusian air minum kepada masyarakat terdampak kekeringan. Melalui perluasan ini, maka kebutuhan dasar warga akan air bisa tercukupi.
“Mengoptimalkan fungsi SPAM agar manfaatnya bisa lebih dirasakan oleh masyarakat yang mengalami krisis air bersih,” jelasnya.
Baca juga : Mengintip Batik Tulis Ngadirojo yang Dikenal Luas Selama Puluhan Tahun
Diketahui, krisis air yang dirasakan oleh sebagian masyarakat, jadi perhatian serius pemerintah Kabupaten Pacitan tiga tahun terakhir. Secara bertahap, pemerintah terus berupaya menyediakan akses air bersih memadahi bagi warga terdampak kekeringan.
“Penyediaan air minum ini mudah-mudahan bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di Desa Wonosidi, yang selama ini sulit mendapat air ketika musim kemarau panjang berlangsung,” kata Joko Harijanto, Camat Tulakan.
Penyediaan air bersih ini sekaligus bagian dari upaya memenuhi kebutuhan dasar masyarakat sekaligus mengangkat derajat masyarakat menjadi lebih baik. Selain mengalokasikan dana APBD, pemerintah juga memaksimalkan Dana Alokasi Khusus dari pemerintah pusat untuk penanganan air bersih.