Keunikan Situs Belik Brumbung Nawangan, Dibiarkan Tak Meluber dan Tak Surut Kala Air Dimanfaatkan

Sumber air di Situs Belik Brumbung di Desa Sempu, Nawangan selalu menarik perhatian pengunjung. (Foto/wartakita.co).

PACITAN,wartakita.co – Berkunjung ke obyek wisata religi di Pacitan, sebaiknya tak melewatkan destinasi Belik Brumbung di Desa Sempu, Kecamatan Nawangan. Konon, tempat ini sempat jadi persinggahan para wali penyebar agama islam di tanah Jawa. Karena hal itu, Belik Brumbung kerap dijadikan tempat Bertabaruk atau meminta berkah Sang Maha Pencipta melalui wasilah dan doa terbaik.

Dari penelurusan wartakita.co, Belik Brumbung berada di bawah naungan pohon rindang di Dusun Brumbung, Desa Sempu. Sebuah bangunan mini menjadi atap sumber mata air alami di dalam sebuah cobek atau wadah air. Uniknya, sumber air Belik Brumbung ini tak pernah meluap ataupun mengering. Air di dalam cobek itu tak terlihat surut saat dimanfaatkan, dan tak pernah meluap meski tak digunakan.

“(Debit) airnya terlihat tetap segini saja, tidak surut dan juga tidak meluap dari wadah ini, baik saat digunakan maupun tidak digunakan,” kata Mangil, salah seorang sesepuh Dusun Brumbung ditemui awak media di lokasi sumber air.

Mangil menambahkan, sumber air Brumbung yang sangat jernih dan bersih menjadi daya tarik bagi pengunjung. Menurutnya, banyak diantara pengunjung dari berbagai daerah yang sengaja datang sekedar untuk mengambil sumber air di Belik Brumbung.

“Kata orang-orang yang datang, air disini agak berbeda, menyegarkan badan ketika dikonsumsi. Jadi selain mengambil dan langsung diminum di tempat biasanya mereka sudah siap wadah untuk diisi dan dibawa pulang ke rumahnya. Kalau khasiatnya ya tergantung masing-masing (pengunjung),” jelasnya.

Lebih lanjut, Mangil mengatakan, tidak ada yang tahu asal usul Belik Brumbung ini secara pasti. Namun, sejak nenek moyang, masyarakat percaya bahwa tempat ini sebagai lokasi yang baik untuk bermunajat dan tirakat. Tempatnya masih alami dan tak banyak perubahan berarti, kecuali pada bagian fasilitas maupun sarana prasarana pendukung yang sengaja direnovasi pemerintah.

“Cerita Eyang dulu pernah bilang katanya menurut riwayat, Syeh Abdul Kadir Jaelani pernah singgah di Belik Brumbung ini sewaktu menyebarkan agama islam. Kalau dikenal sebagai situs sejarah itu ya karena menjadi tempat bagi orang yang senang riadho, tirakat,” tegasnya.

Mangil tak menampik, Situs Belik Brumbung, diyakini sebagian masyarakat setempat sebagai tempat keramat. Bahkan, pada momen tertentu, kawasan ini dijadikan tempat untuk mendekatkan diri kepada Sang Maha Pencipta. Warga sekitar biasanya membaca Surat Yasin, tahlil dan puji-pujian kepada Baginda Nabi Muhammad SAW.

“Tiap Bulan Suro, warga Mujahadah di tempat ini, baca Yasin, Tahlil, Manakib Mahalul Khiyam,” tandas Mangil.

Bagi yang ingin berkunjung ke Belik Brumbung, anda bisa menuju arah Dusun Brumbung, di Desa Sempu Kecamatan Nawangan. Kendati lokasinya tersembunyi di pelosok dusun, namun pengunjung tak perlu kuatir, karena tersedia papan penunjuk jalan arah menuju Belik Brumbung.

Pun, secara umum kondisi jalan yang didominasi tanjakan maupun turunan bisa dilalui kendaraan. Khusus sepeda motor bisa langsung sampai ke lokasi tujuan. Di luar alat transportasi itu, pengunjung harus berjalan kaki sekitar 100 meter.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *